Bunga matahari

8K 438 1
                                    

Setelah mengganti pakaian, adnan menghampiri thea yang menunggunya di ruang tamu.

Adnan mengenakan kaos putih bercorak dengan celana pendek dan menggunakan sandal biasa.

Adnan melihat thea sedang melamun.
" passionnya memang hanya melamun" . batin adnan memperhatikan thea dari belakang.

" tapi ya okelah, selama bisa di perintah ini itu " batin adnan lagi.

" Masih mau melamun? " Adnan memecah lamunan thea dengan duduk disamping thea.

Thea yang terkejut hanya bisa menggeleng. thea sedari tadi membayangkan apa yang akan di kerjakannya dengan adnan.

" Sudah siap?" Tanya adnan memperbaiki posisi jam tangannya.

" untuk?" jawab thea bingung. dia melirik kearah adnan.

Tanpa menjawab, seperti biasa adnan hanya memberi isyarat thea untuk mengikutinya. Dan seperti biasa pula, thea mengekor dibelakang adnan.

Adnan menuju ke halaman belakang rumahnya.

Thea semakin bingung. apa yang akan mereka lakukan disini?

" Tunggu sebentar" Adnan meninggalkan thea di halaman tersebut.

Thea melihat jam yang ada di tangannya, waktu sudah menunjukan pukul 14.00.

Syukurlah cuaca hari ini tidak terlalu terik.

" Pakai ini, lalu kamu ikuti saya" Perintah adnan memberikan thea sarung tangan, dan seperangkat alat untuk menanam bunga.

Thea hanya bisa diam dan menuruti. apalagi sekarang?

Adnan dengan cekatan, mengisi polybag dengan tanah dan menanam bibit-bibit bunga.

Thea yang tidak terbiasa dengan hal itu. sedikit kebingungan.

" Itu salah" Protes Adnan keras. membuat thea terkejut.

" Tanahnya kebanyakan, liatlah milik saya " Adnan menunjuk hasil kerjanya yang terlihat sempurna dimatanya. Ya hanya di matanya.

Thea hanya mengangguk pasrah. setidaknya jika salah, diperingatkan pelan-pelan, tidak harus dengan cara membentak. salah satu hal yang thea benci dari adnan adalah itu, membentak. Karena thea tidak terbiasa dibentak oleh siapapun. Adnan lah orang pertama yang membentaknya berkali-kali.

Dan anehnya thea tidak bisa protes, bibirnya seperti terkunci.

" Begini pak?" Tanya thea menunjukan hasil kerjanya. Yang dia usahakan dengan susah payah, dengan harapan kali ini hasil kerjanya tidak salah.

" Hemm" Adnan hanya berdehem tanpa respon atau kata-kata apapun.

" sabar, sabar, sabar" batin thea menguatkan diri sendiri.

Saat sedang mengerjakan pekerjaannya.  tiba-tiba thea terkena sengatan binatang.

"Awww" Teriak thea. sukses membuat adnan berpaling dari pekerjaannya. 

" Kenapa?" Tanya adnan melirik kearah thea.

" Tersengat binatang " Jawab thea memegang bagian pipinya yang tersengat.

" Menyusahkan" Adnan berlalu meninggalkan thea. entah kemana perginya thea tidak perduli.

Yang thea perdulikan kali ini hanya rasa perih dan gatal yang ada di pipinya.

Adnan pun datang membawa alat P3K.  adnan mencari obat apa yang bisa mengurangi ruam merah di pipi thea. dan dia pun menemukan minyak yang khusus digunakan untuk kulit yang tersengat serangga.

My Annoying Lecturer ( SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang