Adnan pun kembali kerumah setelah mengantar Thea. Sesampainya dirumah, Adnan masuk kedalam rumah seperti biasa, Betapa terkejutnya dia papa dan mamanya sudah duduk diruang tamu nya.
"Loh? Papa? Mama? Tumben" Ucap Adnan bingung.
"Dasar! Bukankah kamu yang mengirim email kepada papa, agar bisa datang kesini karena kamu ingin menikah" Jelas Papa Adnan yang nampaknya kesal dengan kelakuan anaknya.
"Oh iya, Adnan lupa pa" Adnan menggarung bagian belakang kepalanya.
"Jadi? dimana calon menantu mama?" Mama Adnan membuka suaranya.
"Pulang, Mama lama sih!" Balas Adnan.
Mama Adnan hanya bisa menghela nafas panjang. Dia sudah hafal tabiat anaknya, Cukup diam saja.
"Jadi sampai mana persiapan pernikahanmu?" Tanya papa Adnan.
"Belum semua, itulah alasan Adnan mengundang papa kesini, Papa tolong urus semua ya!" Jawab Adnan tanpa sungkan. Dan tanpa sopan santun tentunya.
Papa Adnan hanya bisa menghela nafas, jika saja Adnan bukan anaknya sudah dipastikan Adnan akan ditendang sejauh mungkin keluar bumi.
"Papa, Mama, istirahat aja, Adnan mau mandi, jangan lupa diurus semua ya!" Adnan pun pergi meninggalkan kedua orang tuanya.
"Anak mama tuh" Papanya pun masuk kedalam kamar, seolah tidak ingin terlalu larut dengan kata-kata Adnan, lebih baik istirahat.
...
Keesokan harinya, kedua orang tua Adnan mulai mempersiapkan tempat untuk melangsukan pernikahan anaknya.
Adnan yang masih tertidur dirumah tidak tahu, jika papa dan mamanya sudah tidak dirumah.
pukul 11.00, Adnan terbangun, dia berkeliling rumah mencari keberadaan orang tua nya. Tetapi nihil, dia tidak menemukan orang tuanya.
Adnan pun mengambil handphonenya, dan mencoba menelfon orang tuanya.
" Pa?"
" Ya"
" Papa dimana?"
" Di hotel xxx untuk menyiapkan acara pernikahkanmu!"
"I love you pa"
Adnan pun mematikan telfonnya sepihak. setidaknya dia sudah tahu dimana keberadaan orang tuanya.
Adnan pun bersiap, ingin kerumah Thea.
Setelag selesai bersiap-siap, Adnan langsung menancapkan gas kerumah Thea.Sepanjang perjalanan Adnan sangat bahagia, Bagaimana tidak? Hari hari yang dia tunggu tiba, dia akan menikahi Thea.
Sesampainya dirumah Thea, Adnan melihat Thea sedang duduk didepan rumah, dan melamun seperti biasa.
Adnan pun menendang kaki Thea.Thea pun terkejut, lebih terkejut lagi sejak kapan Adnan ada didepannya.
"Ada apa?" Tanya Thea, karena tiba-tiba Adnan datang. ini bukan pertama kalinya Adnan begini, tiba-tiba datang itu adalah kebiasaan Adnan.
Adnan tidak menjawab, dia langsung memeluk Thea. Thea yang bingung hanya bisa diam.
Adnan memang laki-laki dengan sejuta kelakuan random. Dia bisa tiba-tiba tegas, tiba-tiba manja, bahkan bisa tiba-tiba gila.
Adnan telah memberikan banyak warna dikehidupan Thea. Thea jadi lebih paham,bahwa cinta bisa datang karena terbiasa.
Sejak awal, Thea memang tidak menaruh perasaan apapun kepada Adnan. tetapi makin lama, Adnan seperti memberinya isyarat, Tetapi isyarat itu tidak bisa terbaca oleh Thea yang fikirannya sehat.
"Jika kita sudah menikah nanti, Aku akan memasang peraturan -dilarang melamun- " Adnan membuyarkan lamunan Thea.
"Terserah" Thea malas berdebat, Adnan lebih baik diam. Diam saja selamanya.
"Nanti ikut aku kerumah ya?" Pinta Adnan.
"Untuk apa?" Tanya Thea, pertanyaan itu wajib ditanyakan. karena jika tidak ada tujuan pasti akan terjadi hal-hal yang diinginkan. Bahkan jika sudah ada tujuan pun, Adnan tetap bisa merubah suasana, Dan lebih bodohnya Thea mau.
"Ikut saja" Adnan memegang tangan Thea. menggenggamnya dengan erat. seolah sangat takut kehilangan Thea.
"Bulan depan wisuda ya?" Ucap Adnan.
"Iya" jawab Thea singkat.
" Aku tidak sabar, hidup bersamamu, sebelum tidur melihatmu, bangun tidur melihatmu, menghabiskan waktu denganmu tanpa harus mengantarmu pulang, bisa melakukan kegiatan menyenangkan kita dimanapun dan kapanpun" Ocehan Adnan. Thea hanya bisa menahan tawanya.
"Menyenangkan ya?" Tanya Thea. dia melihat sirat kebahagiaan di wajah Adnana ketika berbicara tentang mereka dimasa mendatang.
"Denganmu semua menyenangkan sayang!" Adnan mencubit manja hidung Thea.
Thea blushing.
Thea jadi ikut membayangkan,bagaimana kehidupan pernikahan nanti dengan manusia se absurd Adnan. Apakah akan tetap sama seperti mereka berpacaran? atau akan lebih "aneh" lagi?.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Lecturer ( SELESAI)
Romancebagaimana jika dosen pembimbing tepat waktu bertemu dengan mahasiswi pengulur waktu? Thea Aquenne Salshabila, Seorang mahasiswi berusia 23 tahun. molor selama 6 bulan sangat lama jika di sesuaikan jadwal. Dengan berat hati, dosen pembimbing Thea ya...