Hug Me

3.7K 198 0
                                    

Keesokan harinya pukul 10.00. Motor Thea diantar oleh pegawai Adnan yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari cafe tersebut.

"Terima kasih,Pak" Ucap Thea. Thea merasa sangat beruntung memiliki Adnan sebagai pacarnya. karena Adnan termasuk laki laki yang bisa di andalkan dalam urusan apapun.

Setelah menerima motornya, Thea masuk kedalam rumahnya. Ketika hendak merebahkan tubuhnya di tempat tidur. tiba tiba ponsel Thea berdering. panggilan masuk dari Adnan.

"Haloo.."

"Dimana?"

"Rumah"

Setelah itu telfon di putuskan sepihak oleh Adnan. Thea sudah tidak kaget lagi. sudah menjadi kebiasaan.

Thea baru saja hendak tidur siang, Ada seseorang yang mengetuk pintu kamar Thea.

"Ngapain?" Thea membuka pintunya, ternyata Adnan sudah berdiri tegak di depan pintunya. dengan memakai pakaian kerjanya.

"Istirahat" Jawab Adnan, dan langsung masuk kedalam kamar Thea.

"Kenapa tidak pulang kerumahmu? kenapa harus kerumahku?" Tanya Thea kesal. Adnan selalu saja mengganggu waktu tidur nya.

"Kamu juga lebih senang tidur dirumahku kan?" Balas Adnan dengan nada mengejek.

Thea berdecak kesal, Berdebat dengan Adnan memang tidak ada gunanya. Semua sia sia.

"Sudah makan?" Tanya Adnan lembut.

Thea menggelengkan kepalanya, Thea memang belum sarapan tadi pagi, sekarang dia merasa sedikit lapar.

"Masak, aku menunggu disini" Ucap Adnan merebahkan dirinya ditempat tidur.

"Masak?" Thea memastikan pernyataan Adnan barusan. siapa tahu dia salah dengar, Karena Adnan tidak pernah menyuruhnya memasak .

"Ya"

"Masak apa?" Tanya Thea lagi. Karena dia belum terlalu pandai memasak,Adnan memang selalu saja datang dengan penuh kejutan.

"Terserah, apapun itu aku akan menyukainya" Jawab Adnan tersenyum seraya menatap Thea.

Thea langsung beranjak kedapur, dan melihat bahan bahan yang tersedia di lemari pendingin.

Didalam lemari pendingin hanya tersedia beberapa sayuran yang bisa dijadikan sup, dan ayam untuk digoreng.

Thea meracik bumbu yang dilihatnya dari youtube, dia berusaha untuk ikhlas, agar makanan yang dia masak lebih enak.

Setelah 40 menit didapur, Adnan merasa Thea terlalu lama. "Apakah dia memasak untuk satu minggu kedepan?" Batin Adnan. Menyusul Thea kedapur.

"Udah selesai?" Adnan menghampiri Thea. Adnan tampak lemas karena merasa lapar. dia tidak bisa istirahat karena lapar. entah kenapa hari ini dia ingin makan masakan dari sang kekasih.

"Udah, cobain deh, udah enak belum?" Thea menyendok sedikit kuah supnya dan menyuapi Adnan.

"Ah, Panas panas" Keluh Adnan.

"Aduh, maaf Adnan, panas ya?" Thea mengusap lembut bibir Adnan.

"Aduh melepuh ini, harus dibawa kedokter bedah ini" Adnan masih sibuk mengipasi bibirnya.

"Adnan? Ini tidak apa apa, hanya kepanasan biasa, sekarang bibirmu sudah dingin" Jelas Thea malas dengan drama Adnan.

Adnan membulatkan matanya, merasakan bibirnya. "Oh iya, sudah sembuh" Adnan tertawa kecil.

"Please, Drama banget" Thea memalingkan wajahnya.

Thea menyiapkan semua dimeja makan, sayur serta lauknya sudah tersedia.

My Annoying Lecturer ( SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang