Destinasi Favorit

7.2K 412 7
                                    

Adnan pun tiba di sebuah restaurant yang menyediakan berbagai macam makanan tradisional ataupun western.

Adnan pun turun dari mobil, diikuti oleh Thea, mereka memilih kursi yang kosong.

"Kamu mau apa?" Tanya Adnan membolak balik buku menu yang diberikan oleh pelayan.

" Saya ikut bapak aja" Thea menutup buku menu, Thea sudah tidak ada tenaga untuk memilih. dia sangat lapar sekarang.

Setelah menunggu cukup lama, makanan mereka pun datang.
Adnan memesan 2 ayam bakar lengkap dengan nasi dan minumnya.

Thea pun langsung melahapnya. Dia tidak perduli lagi dengan penilaian Adnan. dia sudah terbiasa.

Adnan hanya tersenyum kecil melihat Thea makan. Adnan pun sudah terbiasa dengan semua tingkah aneh Thea.

Selesai makan, Adnan pun mengajak Thea mencari buku. Thea hanya diam mengikuti. Toh, apa gunanya menolak? Dia pergi pun dengan paksaan Adnan.

Setibanya di toko buku, Adnan pun berkeliling meninggalkan Thea. Thea sibuk memilih novel,  sedangkan Adnan memilih buku-buku tentang ekonomi dan management.

Ketika sedang sibuk memilih buku, Thea terkejut ada suara laki-laki menyapanya.

" Loh, thea disini?"

Thea pun mencari sumber suara tersebut. Ternyata itu david. Thea pun panik dan bingung. dia hanya tersenyum tidak menjawab pertanyaan david.

" Sama siapa The? Sama ibu?" David bertanya lagi. karena ketika David mengajak Thea untuk pergi makan siang. Thea beralasan sibuk membantu ibu.

" enghhh.. sama.. " Thea menggantung ucapannya. tidak mungkin jika dia bilang dia pergi dengan Adnan.

" enghhh sama orang lah hehe"  Thea balas dengan sedikit tawa kecil. bermaksud agar David tidak menanyakan lagi hal itu.

" Ada-ada aja sih"  David pun tertawa melihat tingkah Thea.

" Lagi cari novel?" David bertanya lagi.

Thea hanya menganggukan kepalanya. Thea sedang sibuk memilih novel yang ringan. yang bisa mengisi hari-harinya.

" Ini bagus" David menunjuk sebuah novel yang menurutnya cocok untuk Thea.

Thea pun mengambil novel yang di tunjuk oleh David. " Terlalu ringan" Thea pun mengembalikan novel itu.

Ketika tengah asyik memilih-milih novel bersama David. Tiba-tiba suara laki-laki memecah keasyikan mereka.

" Ayo" Adnan menarik tangan Thea seperti biasa. David yang melihat itu sangat tidak suka.

" Maaf, Sebenarnya apa hubungan anda dengan Thea?"  David pun mencegah Adnan.

Adnan hanya melirik kearah David, sungguh pertanyaan tidak penting. toh. apapun hubungannya dengan Thea. bocah ingusan ini tidak berhak tahu kan?

Merasa diabaikan, David pun pergi. David pergi bukan karena kalah, dia tidak ingin membuat keributan di toko buku.

" Kenapa kamu ngobrol dengan dia lagi?" Tanya Adnan kepada Thea setelah memasuki mobil.

" Dia tiba-tiba muncul" Jawab Thea. Thea hanya tertunduk entah perasaan apa ini? Kenapa dia merasa bersalah? Padahal dia tidak ada hubungan apa-apa dengan Adnan? Ah, ini pasti karena Adnan terlalu sering mengintimidasinya. dia jadi takut.

" Saya tidak suka kamu berhubungan dengan dia, kalau saya lihat kamu masih berhubungan dengannya, kamu akan terima akibatnya!" Tegas Adnan. Thea pun merasa makin takut.

My Annoying Lecturer ( SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang