Menikah?

5.5K 314 5
                                    

Setelah menyelesaikan beberapa eps drama, Thea pun keluar dari bioskop mini Adnan. Dia merasa lapar. Dia melihat Adnan diruang tamu sedang menyelesaikan pekerjaannya.

Adnan yang melihat Thea duduk didepannya, langsung dengan sigap menutup laptopnya. " Sudah sayang nontonnya?" sembari meraih tangan Thea.

Thea hanya mengangguk dan memegang perutnya memberi isyarat bahwa dia lapar.

"Hamil?" Tanya Adnan serius.

"Lapar Adnan Lapar!" Thea sudah tidak ada tenaga untuk berdebat dengan Adnan. bagaimana bisa Adnan berfikir jika Thea hamil. Gila!.

"Oh,sebentar aku pesankan makanan" Adnan meraih handphonenya dia menelfon restaurant langganannya dia memesan beberapa makanan untuknya dan Thea.

Sembari menunggu makanan, Adnan duduk disamping Thea, Dia merangkul Thea, membiarkan Thea bersandar dipundaknya.

"Besok mau menikah jam berapa?" Tanya Adnan sambil mengusap lembut rambut Thea.

"Terserah deh" Thea malas menanggapi candaan Adnan.

"Kamu serius ingin menikah denganku?" Tanya Adnan lagi. karena dia takut Thea akan meninggalkannya seperti masa lalunya dulu.

Adnan sebenarnya seorang laki-laki yang sangat takut menghadapi masa depan, dia selalu terjebak di rasa takutnya, rasa takut ditinggalkan, dia sangat tidak ingin kehilangan. Karena pengalamannya dengan Alice, Alice meninggalkan Adnan. Alice lebih memilih Arga waktu itu. Itulah penyebabnya Adnan sangat membenci Alice dan sangat sensitif kepada Arga.

Tetapi hubungan Alice dengan Arga tidak bertahan lama, karena Sifat Alice yang mudah bosan, Alice pun berpisah dengan Arga.

Dan sekarang, Alice ingin mengajak Adnan kembali seperti dulu lagi? mimpi.

"Mau kah kamu berjanji kepadaku?" Pinta Adnan. yang hanya dibalas Anggukan oleh Thea.

"Tetap bersamaku sampai kapanpun itu" Adnan mencium kepala Thea.

Thea hanya diam tersenyum, Ada apa hari ini? Kenapa Adnan menjadi lebih sering menggombal? Apa Adnan kerasukan?.

Setelah menunggu 30menit, Makanan yang dipesan Adnan pun tiba, Dia dan Thea langsung menyantap hidangan Tersebut.

Selesai makan, Thea ingin pulang, Tetapi Adnan tidak mengizinkan. Adnan mengajak Thea bersantai di halaman belakang, melihat tanamannya yang sudah mekar.

Thea melihat Adnan sangat bahagia,terlebih ketika bunga yang ditanamnya mekar sempurna.

"Adnan?" Panggil Thea, membuat Adnan beralih menatapnya.

"Ya?"

"Kenapa kamu menyukaiku?" Tanya Thea, pertanyaan ini sudah sangat lama dia simpan, menunggu waktu yang tepat.

"Karena kamu hmmm" Adnan menghentikan pembicaraannya.

"Apa?" Thea sangat tidak sabar mendengar lanjutannya.

"Karena kamu bodoh" sambung Adnan sembari tertawa.

Thea pun memukuli lengan Adnan kesal. Padahal dia sangat serius menunggu jawaban Adnan. Dia sangat menginginkan jawaban romantis ternyata sama saja. memang yang paling benar adalah jangan terlalu berharap kepada Adnan.

"Sudah sudah sakit sudah, Ampun ampun!" Adnan memohon agar Thea mengakhiri pukulannya.

"Ini pantas untukmu" Thea makin menggila. dia sangat kesal dengan Adnan.

Adnan pun memeganh paksa kedua tangan Thea. dan mendekatkan diri.

Adnan pun dengan cepat mendaratkan ciumannya di bibir Thea.

Thea tidak ingin meresponnya, Adnan tidak menyerah begitu saja,Dia menggigit kecil bibir bawah Thea. membuat Thea membuka mulutnya. Adnan pun menyeringai.

Thea pun menghentikan ciuman "Paksa" tersebut.

"Lepaskan aku" Thea meminta Adnan melepaskan tangannya.

Adnan hanya menggelengkan kepalanya.

"Adnan sakittt !!!! " Thea berteriak. karena tangannya benar benar sakit.

Adnan pun melepas tangan Thea. tetapi dia memeluk Thea erat.

"Terima kasih" Bisik Adnan lembut.

Thea hanya bisa diam, dia sama sekali tidak bisa menebak kelakuan random Adnan.

Haripun mulai gelap, Thea meminta Adnan untuk mengantarnya pulang.
Adnan pun menyetujuinya. dengan satu syarat.

" Sekali?" Adnan menaik turunkan dua alisnya.

"NO, Aku mau pulang!" Tegas Thea, Thea pun meninggalkan Adnan, menuju keluar rumah. meminimalisir hal hal yang diinginkan.

.....

Diperjalanan pulang, Adnan menanyakan sesuatu kepada Thea.
"Apa kamu tertarik dengan Arga?"

Thea yang terkejut, hanya bisa menggelengkan kepalanya. bagaimana bisa Adnan berfikir seperti itu.

Sedangkan intensitas Thea bertemu Arga sangat jarang bahkan tidak ada.

"Baguslah" Adnan lega. Karena Adnan terlalu larut dalam fikirannya. Ketakutannya akan kejadian masa lalu. dia sangat takut hal yang tidak dia inginkan akan terulang.

"Atas dasar apa? Tiba-tiba bertanya seperti itu?" Tanya Thea penasaran.

"kamu mengambilkan air untuknya" Balas Adnan.

" Astaga! bukankah dia sudah menjelaskannya padamu?".

"Kenapa kamu harus meminum airnya? Kenapa dia yang harus memberikan airnya padamu?" Tanya Adnan beruntun. seakan-akan dia merasa tidak bisa menjaga Thea. sampai-sampai harus orang lain yang menyelamatkan Thea.

"Karena dia yang memberinya, dan aku pun tidak tahu awalnya jika itu Arga" Jelas Thea.

"Seharusnya hanya aku yang boleh menjagamu, Maafkan aku" Adnan memegang tangan Thea. Adnan masih sangat menyesal, mengapa waktu itu harus Arga?.

"Aku tidak menyalahkanmu, Aku juga tidak bermaksut membuatmu merasa bersalah" Thea mengusap tangan Adnan, Thea mengerti Adnan sedang tidak baik-baik saja. tetapi dia tidak ingin terlalu banyak bertanya. Dia akan menunggu Adnan menceritakannya sendiri.

" Ayo menikah!"

"Besok ya" Jawab Thea. santai, Lagi-lagi Adnan mengajaknya menikah.
Andai bisa, besokpun dia siap, tetapi itu sangatlah tidak mungkin.

Sesampainya dirumah Thea. Thea pun langsung turun, tidak lupa dia mencium pipi Adnan.

Ketika hendak turun, Adnan memanggil Thea, Thea pun menoleh kearah Adnan.

"Besok menikah ya?"

"IYA ADNAN MAHESA WIJAYA, SILAHKAN NIKAHI SAYA BESOK" Jawab Thea penuh penekanan. Thea pun meninggalkan mobil Adnan.

Adnan hanya bisa tersenyum gemas.

My Annoying Lecturer ( SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang