Tumbuh

6.7K 384 7
                                    

Tiga hari berlalu, setelah kejadian "perpustakaan" , Adnan belum menghubungi Thea lagi. Thea terlalu gengsi untuk menghubungi Adnan lebih dulu.

Biasanya Adnan tidak memberinya kabar selama seminggu pun, dia tetap biasa saja. Kenapa sekarang dia gelisah?.

" apa aku telfon aja ya"  Batin Thea. dia sangat kacau sekarang, apa maksud Adnan sebenarnya? Dia bilang dia menyukai wanita lain, tapi waktu itu dia mencium Thea?

Sungguh kacau perasaan Thea. Apa mungkin Adnan sedang berkencan dengan wanita yang dia sukai? Apa mungkin sekarang Adnan sedang makan bersama wanita itu?.

Fikiran itu mulai mengganggu Thea, membuatnya sakit kepala. dia pun berniat keluar kamar untuk mencari angin.

" Mau keluar nak?" Ucap Ibu yang sedang duduk di depan televisi.

Thea hanya menggelengkan kepalanya, dia pun menuju keluar rumah. dan duduk di kursi yang terletak di sisi kanan pintu rumahnya.
Setelah duduk, Thea pun hanyut dalam lamunan, Dia melihat Adnan datang, turun dari mobil seperti biasanya. dan langsung duduk disampingnya. Thea hanya terdiam melihat Adnan. Thea pun menyandarkan kepalanya di bahu Adnan. Entah kenapa malam ini dia berani melakukannya. Thea pun memejamkan matanya dan makin hanyut dalam situasi ini. betapa terkejutnya Thea bahwa yang dialaminya hanyalah ilusi. dia kembali sadar dari lamunannya.

Gila.

Iya, dia merasa gila. Merasa di permainkan oleh Adnan. Dia marah.

Keesokan harinya, seperti biasa, Thea terbangun pukul 08.00. Dan dia melihat handphonenya. terdapat 1 pesan masuk.

Pak Adnan

Mau datang sendiri atau saya jemput?

diterima pukul 07.30

" hm buaya darat" Batin Thea, setelah berkencan dengan wanita yang dia sukai, lalu dengan mudahnya dia menghubungi Thea.

Thea

Lakukan seperti biasa.

dikirim pukul 08.15

Thea pun bersiap-siap, dia menunggu Adnan menjemputnya.

Setelah selesai bersiap-siap dia menunggu Adnan di depan rumahnya. cukup lama kali ini. tidak seperti biasanya.

Handphonenya bergetar panggilan masuk kali ini.

"Lama sekali"

" Dimana?"

" Rumah"

" Oh, saya fikir bapak akan menjemput saya"

" Datang sendiri, manja"

Telfonpun terputus sepihak. Thea menahan rasa kesal, iblis.

Setelah 30 menit, Thea pun tiba di rumah Adnan. Thea memarkirkan motornya, dan melepas Helmnya. ia pun langsung memencet bel rumah Adnan seperti biasa.

Adnan pun membuka kan pintu. dengan wajah malas Adnan menggerutu "Lama sekali". Sambil terus berjalan masuk kedalam rumahnya.

Thea yang mengikuti Adnan dari belakang hanya bisa diam, Percuma dilawan. toh ini rumahnya, bisa saja ketika Thea melawan, Adnan nekat membunuhnya disini. diam adalah pilihan yang tepat.

My Annoying Lecturer ( SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang