Tertinggal

8K 508 5
                                    

Jam dinding menunjukan pukul 20.00, thea yang sangat kelelahan membaca buku merasakan ngantuk yang luar biasa.

Adnan yang sesekali melihat ke arah thea hanya bisa berfikir. " Apa anak ini tidak ingin pulang ya?" .

Sedangkan thea bingung bagaimana caranya untuk pamit pulang. Bukan karena dia betah. dia khawatir jika dia pamit pulang. Adnan tidak menghiraukannya seperti kejadian di cafe waktu itu.

Karena Adnan mengira thea tidak ingin pulang, Adnan membiarkan thea terus membaca. Sedang Adnan beranjak pergi membuat kopi.

Thea yang melihat adnan pergi, hanya diam, tidak ingin menanyakan kepergian dosennya itu. Karena thea tahu pasti jawaban yang didapat tidak akan enak di hatinya.

Setelah selesai membuat kopi, adnan kembali ke kursi.

" Kamu mau kopi?" Tanya adnan kepada thea.

Thea hanya menggeleng karena memang thea tidak terlalu suka kopi.

"Baguslah" Balas Adnan yang sedang menikmati kopinya.

Thea melihat pemandangan aneh didepannya. Sisi lain dari seorang Adnan. Ketika dirumah dan ketika di luar.

Pembawaan adnan lebih enjoy ketika dirumah, suasana diantara mereka juga tidak terlalu panas, Thea masih bisa menyeimbangkan mood nya. cukup dengan tidak menghiraukan apapun perkataan adnan yang tidak terlalu penting.

"Kesehatan mentalku lebih penting daripada segalanya"

Motivasi yang selalu di tanamkan di fikiran thea.

" Kamu mau menginap?" Tanya adnan melepas kacamatanya, karena lelah menatap layar laptop ditambah membaca beberapa buku dalam waktu yang lama.

Thea terkejut, dan dengan spontan menggelengkan kepalanya.

Tidak pernah terbesit di fikiran thea untuk tidur dirumah orang lain, Thea adalah manusia yang lebih nyaman dirumah sendiri.

" Mau pulang kapan?" Tanya Adnan lagi. terkesan mengusir.

Thea yang mendengar itu merasa kesal.

"Saya sudah sangat ingin pulang dari tadi, tetapi ah sudahlah" batin thea kesal

" Sekarang!" Thea membereskan perlengkapannya dan membereskan sedikit sisa sisa snack yang dia makan tadi.

" Ini sudah pukul 21.00 " Adnan juga membereskan laptopnya dan bersiap untuk meninggalkan ruangannya.

"Terus kenapa? saya tidak akan mau menuruti perintah anda Adnan mahesa wijaya, Anda pasti sengaja menjebak saya agar bertahan disini hingga larut malam, kemudian anda menyuruh saya menginap, basi!."  Batin thea. yang sekarang fikirannya dipenuhi niat jahat dosennya ini.

" Iya, saya tahu, makanya saya ingin pulang!" Jawab Thea tegas. penuh penekananm seolah membenarkan apa yang ada difikirannya.

" Oh, hmm,  baguslah, lain kali jika bertamu pulang lah dibawah pukul 20.00 , karena jika terlalu malam, itu tidak sopan." Jelas adnan pergi duluan meninggalkan ruangan tersebut.

Thea yang mendengar perkataan Adnan, seperti di siram air panas.

" Kenapa jadi aku? Aku tidak sopan? bukan kah anda yang tidak sopan mengganggu hari minggu orang lain?"
Kacau!.

Fikiran thea kacau sekarang, rasanya dia benar-benar ingin memaki dosennya sekarang juga.

Entah karena rumah nya terlalu besar atau memang telinga thea tidak berfungsi dengan baik. dia tidak tahu kalau diluar hujan. 

My Annoying Lecturer ( SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang