"Cepatlah selesaikan skripsimu" keluh Adnan yang membuat Thea enggan menatapnya.
"Jika kamu merasa aku lambat, mengapa bukan kamu saja yang mengambil alih?" Balas Thea sengit.
"Itu tanggungjawabmu, tugasku hanya mendesakmu saja" Balas Adnan santai.
Thea hanya diam dia enggan menanggapi lagi, beribu kalipun dia memberi argumen Adnan akan tetap melawan.
"Thea sayang, aku ingin segera menikahimu, ingin segera tinggal denganmu" Ucap Adnan dengan nada lembut, membuat wajah Thea sedikit memerah.
"Iya Adnan iya, hentikan bersikap seperti itu!" Perintah Thea, bukan karena Thea tidak suka, tapi karena Thea seperti ada kupu kupu di dalam perutnya.
"Apa kamu ingin makan sesuatu? jika iya, aku akan memesannya" Tanya Adnan.
"Tidak" jawab Thea sibuk dengan ponselnya. Adnan memperhatikannya dan menarik Thea dalam pelukannya dengan cepat tangan Adnan meraih ponsel Thea.
"Apa yang ada dibenda ini sekarang lebih menarik daripada aku?" Tanya Adnan dengan tatapan tajam, yang terfokus dititik mata Thea, membuat Thea tidak bisa berkat apa apa lagi.
Tiak perlu heran, Adnan semakin hari semakin protektif dia tidak ingin sedikitpun kehilangan perhatian dari Thea. Adnan sudah sangat memimpikan pernikahannya dengan Thea, sedangkan Thea masih saja sibuk melihat gambar gambar artis korea idolanya.
Ponsel Adnan berbunyi membuat Adnan melepaskan Thea dari pelukannya.
"Ya"
"Adnan aku menyampaikan pesan dari Arga.."
"Apa lagi?"
"Adnan tenang tidak ada hubungannya denganmu, jadi begini besok lusa Arga akan menikah dia memintamu untuk datang"
"APA?!!
Teriakan Adnan membuat Thea terkejut, Thea mencolek perut Adnan memberi isyarat. Adnan tidak mempedulikannya.
"Adnan jangan berteriak, telingaku sakit"
"Oke, aku akan datang"
"Baiklah, sampai jum-
Seperti biasa Adnan mematikan telfon sepihak, dia masih sangat terkejut mendengar berita tersebut. Bagaimana bisa Arga menikah? Apa dia memiliki kekasih? Kenapa dia menduluiku? Itu artinya dia memang tidak berniat menggoda Thea. Adnan merasa bersalah karena telah memukuli Arga waktu itu.
"Adnan heii" Thea menggerak gerakan tubuh Adnan, membuat Adnan tersadar dari lamunannya.
"Ada apa? kamu terlihat begitu terkejut, Apa perusahaanmu bangkrut? " Tanya Thea lagi.
" Tidak lah bukan itu!" Jawab Adnan. "Lusa Arga akan menikah" Sambung Adnan lagi.
"APA?!!" Thea kut terkejut, bagaimana bisa begitu tiba tiba.
"Ada apa dengamu? mengapa kamu ikut terkejut?" Tanya Adnan.
" Karena Arga tidak pernah membawa kekasihnya, aku fikir dia tidak memiliki kekasih ternyata dibelakang dia menyiapkan pernikahannya" Jawab Thea.
"Arga memang penuh misteri" Balas Adnan. "Hanya Nata yang bisa dekat dengan Arga dan aku,Nata pasti tahu tentang calon Istri Arga" Sambung Adnan.
"Kalian memang banyak memiliki kemiripan , itulah alasan mengapa kalian tidak bisa akur" Timpal Thea.
Arga dan Adnan memang banyak memiliki kemiripan, keduanya sama sama tidak mudah terbuka pada orang lain, selain kepada Nata. Nata selalu jadi penengah diantara mereka , Nata selalu jadi tempat curhat mereka. Orang lain menganggap menjadi Nata adalah hal paling membahagiakan, tapi dari sisi Nata dia sangat menyesal berada ditengah tengah kutub utara dan selatan.
"Ayo kita mencari pakaian untuk menghadiri acara pernikahan megah Arga nanti" Ajak Adnan. Thea pun menyetujuinya.
Mereka berkeliling butik untuk mencari pakaian yang cocok untuk mereka. ketika sedang memilih pakaian Adnan melihat Nata sedang membawa banyak tas belanja.
"Nata" Adnan menepuk bahu Nata, Nata menoleh kearah Adnan. "Hei"
"Persiapan untuk datang keacara Arga?" Tanya Adnan sembari menunjuk kearah Tas belanjaan.
" Iya, apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Nata.
"Memilih pakaian yang cocok untuk pernikahan Arga" Jawab Adnan dengan penuh senyum.
"Oh oke, aku duluan, masih banyak yang aku urus" Nata pergi meninggalkan Adnan dan Thea.
Adnan dan Thea, melanjutkan kegiatan mereka .
########
Hari pernikahan Arga pun Tiba, Adnan sudah bersiap, dia sedang menunggu Thea, setelah menunggu sekitar 15 menit Thea keluar dengan dress berwarna biru muda sangat cantik , rambut tertata rapi lengkap dengan riasan tipis terlihat natural.
"Cantik" Ucap Adnan sembari membukakan pintu mobil untuk sang tuan putri.
"Terima kasih, kamu juga tampan" Balas Thea.
"Aku memang tampan setiap saat" Balas Adnan memainkan alisnya.
" Oh, jadi maksudmu aku hanya cantik hari ini? hari sebelumnya tidak?" Tanya Thea tanduknya sudah mulai keluar, baru saja Adnan mengatakan hal manis dan membuatnya tersipu.
"Tidak, kamu saja yang berfikir begitu" Balas Adnan dengan sangat santai.
Thea hanya diam, percuma, tidak baik merusak moodnya di hari bahagia orang lain. Adnan mulai menjalankan mobilnya menuju alamat yang telah dikirim oleh Nata, tempatnya lumayan jauh, Adnan mulai bingung apa maksud Arga melaksanakan pernikahan ditempat yang cukup jauh seperti ini?.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit, akhirnya Adnan dan Thea tiba disebuah gedung, tampak beberapa mobil sedang parkir dan salah satunya adalah mobil Nata.
Adnan memberikan isyarat agar Thea menggandengkan tangannya ke tangan Adnan. Thea pun mengikutinya, mereka berjalan layaknya pangeran dan putri, Adnan mengenakan jas biru muda dengan menambahkan kemeja putih didalamnya , dengan tatanan rambut yang sangat rapi menambah kesan tampan.
Setelah memasuki gedung, Adnan sedikit heran, mengapa hanya ada sedikit tamu? sedangkan Arga bukanlah orang biasa. harusnya tamu yang datang lebih banyak daripada ini. Tidak berhenti disitu, Adnan melihat Arga sama sekali tidak menampakan wajah bahagia terkesan biasa saja.
"Selamat Arga dan maaf telah memukulimu waktu itu" Adnan menjabat tangan Arga. Arga hanya balas tersenyum.
" Aku salut sekaligus iri denganmu, kamu diam diam menikah lebih dahulu, Arga memang sangat berbakat menyembunyikan kisah asmaranya" Sambung Adnan.
"Diamlah dan nikmati makananmu disana" Arga malas menganggap cehan Adnan karena tidak ada gunanya.
Adnan dan Thea menyusul nata yang sedang menikmti kue. "Dari tadi" Tanya Adnan
" Iya bro" Jawab Nata seadanya.
"Tidak disangka ya, Arga lebih dulu menikah daripada aku" Ucap Adnan memandangi Arga dan istrinya.
"Hmm jodoh bro, tapi untung saja tidak terjadi padaku" Nata terbawa suasana mengeluarkan ucapan yang tidak seharusnya dia ucapkan.
"Maksudnya?" Adnan menanyakan Apa maksud perkataan Nata karena sangat membingungkan, apa itu berhubungan denganpernikahan dadakan Arga.
"Oh maksudku, aku belum siap menikah jadi untung aja wanita itu tidak bertemu denganku" Jawab Nata berusaha menyembunyikan kegugupannya. semoga saja Adna tidak menyadarinya
Nata mengalihkan pembicaaan dengan bertanya tentang persiapan pernikahan Adnan,, sengan begitu Adnan bisa melupakan ucapan Nata tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/280338060-288-k601513.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Lecturer ( SELESAI)
Romancebagaimana jika dosen pembimbing tepat waktu bertemu dengan mahasiswi pengulur waktu? Thea Aquenne Salshabila, Seorang mahasiswi berusia 23 tahun. molor selama 6 bulan sangat lama jika di sesuaikan jadwal. Dengan berat hati, dosen pembimbing Thea ya...