Minggu pagi yang cerah, Thea terbangun pukul 07.00 dia terbangun sangat pagi karena dia berjanji mengantar ibunya berbelanja ke pasar terdekat.
Setelah selesai berbelanja, Thea pulang dan langsung mandi. Betapa terkejutnya Thea ketika dia keluar dari kamarnya dengan keadaan rambut yang berantakan karena mandi, dia melihat Adnan duduk dengan santai di ruang tamunya, mengenakan kaos terang berwarna merah dan celana pendek santai disertai dengan sandal.
"Kenapa hari ini cerah dan berani sekali?" batin Thea melihat kaos yang dipakai oleh Adnan.
"Ada apa? apa aku terlalu tampan ya?" Suara Adnan memecahkan lamunan Thea.
Thea malas menjawab dia masuk kembali ke dalam kamarnya dan menyisir rambutnya. Adnan yang melihat itu merasa terpanggil untuk mengikuti Thea kedalam kamarnya.
"Stop di situ! tunggu saja di luar!" Thea menghentikan langkah Adnan yang sedikit lagi memasuki kamarnya. Adnan menurut dan kembali duduk.
"Kenapa datang pagi sekali?" tanya Thea sembari duduk di samping Adnan.
"Tidak boleh? Mana laptopmu, 1 jam kita akan mengerjakan skripsi setelah itu ikut aku" Perintah Adnan. Thea membulatkan matanya, ini hari minggu, dan mereka tidak ada kesepakatan untuk mengerjalan skripsi.
"Cepat Thea!" Suara Adnan meninggi.
"Kenapa harus hari ini Adnan? kita kan belum membuat kesepakatan, aku belum mengerjakan apa apa!" Protes Thea.
"Mulai sekarang setiap hari, kita sisihkan waktu 1 jam untuk mengerjakan skripsi, agar bulan depan kamu sudah lulus!" Tegas Adnan.
"Kenapa kamu tidak memberitahuku dahulu? atau meminta pendapatku?" Thea masih terus protes karena Adnan tidak memberitahunya jauh jauh hari.
"Aku pembimbingmu Thea, jangan keras kepala, kerjakan apa yang aku perintahkan!" .
Thea mengalah.
Bukan mengalah, lebih tepatnya Thea akan selalu kalah, dia menuruti Adnan, selama 1 jam mereka membahas skripsi Thea, Adnan terlihat puas, sedangkan Thea merasa tertekan.
"Oke selesai, jika dilakukan rutin, otakmu akan berfungsi dengn baik, ini juga bisa sebagai cara untuk melancarkan kembali fungi otak loh" Ucap Adnan dengan semangat.
"Sssttt diam, aku tidak ingin berdebat!" Thea meletakan jari telunjuknya tepat di bibir Adnan agar Adnan berhenti berbicara.
Adnan menatap Thea dalam, dan menicum ujung jari Thea. "Manis" sambil memainkan alisnya naik turun.
Thea menjauhkan jarinya, sebelum Adnan semakin gila.
"Ayo ikut aku!" Adnan menarik Thea paksa menuju mobilnya.
"Apa ini bisa disebut penculikan? Ucap Thea malas, dia ditarik dengan paksa, dia tidak mungkin melawan tenaga Adnan juga pasti lebih besar.
"Tidak, karena kamu dengan senang hati mengikutiku" Adnan menyunggingkan senyum dibibirnya.
Thea diam saja, dia tidak ingin berdebat dengan Adnan, karena dia tetap harus menjaga kewarasannya, kadang Thea berfikir, bagaimana bisa dia sedekat ini dengan laki laki disampingya?. Jika diingat kembali, pertemuan mereka bahkan tidak terlalu bagus untuk dikenang, Thea sangat penuh ketakutan, sedangkan Adnan sangat dingin dan tatapannya seperti ingin memakan manusia.
Thea makin berfikir keras setelah mengingat dia akan menikah dengan Adnan, Bagaimana bisa? tidak pernah terfikir sebelumnya dia akan menikah dengan laki-laki seperti Adnan.
"Jangan melamun!" suara Adnan berhasil membuat Thea tersadar dari lamunannya.
"Apa kamu menyangka akan menikah denganku?" Tanya Thea, tiba-tiba dia ingin menanyakan itu kepada Adnan.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Lecturer ( SELESAI)
Romantikbagaimana jika dosen pembimbing tepat waktu bertemu dengan mahasiswi pengulur waktu? Thea Aquenne Salshabila, Seorang mahasiswi berusia 23 tahun. molor selama 6 bulan sangat lama jika di sesuaikan jadwal. Dengan berat hati, dosen pembimbing Thea ya...