"Tak kau ucapkan selamat pagi pun,pagi akan tetap pagi. Biarlah dunia ini berwajah kebahagiaan tanpa ada yang memaksa."
.
.
.
.
Happy Reading♡︎
Enjoy your imaginationシ︎
.
.
.
.
.Pagi yang cerah,matahari tampak mulai menunjukkan sinarnya,mengganti gelap malam dengan cahaya hangat miliknya bersama kicauan burung yang terdengar di indera pendengaran, membangunkan para manusia dari tidur lelap mereka.
Tak terkecuali seorang remaja tampan yang tengah menggeliat kecil dari gundukan selimut yang membungkus tubuhnya. Merasa terusik dengan suara bising diatas nakas serta suara seseorang yang terdengar menyebalkan di telinganya.
"Adek bangun woy! udah jam berapa ini?! ntar telat heh cepetan!" ujar lelaki tampan yang menatap jengkel manusia kebo dihadapannya ini.
"Bentar bang 5 menit lagi," gumam Kenzi. anak yang sedari tadi masih nyaman dengan gelungan selimutnya membuat sang kakak semakin mencak mencak jengkel menatapnya.
"5 menit apaan? udah mau jam 6 ini dek cepetan!"
"Gue aja udah bangunin lu dari 10 menit yang lalu Kenzian Rafasya Bimantara turunan kebo yang terhormat!" kesal Kalandra tidak mendapat respon apapun dari Kenzi.
Yang lebih muda bangun, menatap sinis sang kakak, "Kalo Jian kebo,Abang apa? kakaknya kebo dong?!"
"Kok malah elu yang ngegas?"
"Orang Abang Alan duluan yang ngatain Jian kebo,dosa tau! kata papa gaboleh nyamain manusia sama hewan,manusia ya manusia,hewan ya hewan,gabisa disamain." Gini nih,kalo udah kayak gini siapa yang salah? Ya udah jelas dan pasti tetep abang yang salah.
Kalandra menghela napas,tersenyum paksa berusaha sabar menghadapi adik bawel yang disayanginya itu, "Iya oke gue yang salah,udah cepetan mandi sana! bau lu."
"Heh enak aj-"
"Udah gausah ngelawan lagi kalo dibilangin.Cepet siap siap habis itu turun,papa udah nunggu dari tadi." potong Kalandra sebelum perdebatan itu semakin panjang nantinya.
Kenzi mendengus kesal mengambil handuk serta bajunya menuju kamar mandi,menoleh sedikit menatap sang kakak yang masih berdiri ditempatnya tadi.
"Udah sana abang keluar," ujarnya sebelum seluruh tubuhnya masuk bersamaan dengan pintu kamar mandi yang tertutup rapat.
Kalandra mendengus dan segera meninggalkan kamar Kenzie menuju lantai bawah menyusul anggota keluarganya yang lain.
"Mana adeknya Bang?" tanya Kenan heran. Perasaan tadi Kalandra lumayan lama diatas,tapi sekarang dia turun sendirian tanpa membawa anak itik itu turun bersamanya.
"Masih mandi! adek lo tuh A' heran banget gue,alarm disebelahnya aja ga mempan buat bangunin dia. Gue teriakin juga susah banget bangunnya,mana tadi ngomel ngomel gue katain kebo. Ga sadar diri emang." dengus Kalandra merasa gondok dengan bawelan adiknya tadi.
Semua yang berada disana terkekeh mendengar dumelan Kalandra, "ngomel gimana dia?" tanya Kayafas .
"Disi tii,kiti pipi gibilih nyimiin minisii simi hiwin,minisii yi minisii,hiwin yi hiwin.gibisi disimiin." cibir Kalandra menirukan ucapan Kenzi tadi menimbulkan gelak tawa dari saudaranya yang lain.
"Untung adek,kalo kagak udah gue lempar ke rawa rawa tuh bocah"
"Emang tega?" Kevin bertanya dengan raut jahilnya.
"Ya kagak"
"Udah udah. Kayak baru kenal adek aja kamu itu bang,yang penting kan sekarang udah bangun anaknya." Sang papa membuka suara setelah sedari tadi diam melihat keributan para bujangnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
KenZian [END]
Short StoryBukan cerita romansa yang berisi kisah perjuangan cinta, Bukan pula cerita BXB atau sejenisnya. Ini hanya cerita bertema Brothership, Kekeluarga an!. ❁---------------------------------------------❁ Menceritakan hangatnya sebuah keluarga yang penuh d...