"Memang benar kata orang,
penyesalan itu selalu di akhir.
Kalau di awal, namanya pendaftaran."
.
.
.
Happy Reading♡︎
Enjoy Our Imaginationシ︎.
.
.Kalandra terdiam membeku di depan gundukan tanah yang terlihat masih basah beserta taburan bunga segar yang menandakan makam itu masih baru.
Ukiran nama yang terpampang jelas di batu nisan serta pigura foto yang sengaja diletakkan di sana, semakin mengiris hati siapapun yang melihatnya.
Kenzian Rafasya Bimantara
Bin
Kaivan Narendra Bimantara
Wafat: 23 Februari 2021
Para pelayat yang berdatangan juga sudah mulai pergi menjauh. Meninggalkan beberapa insan manusia yang enggan beranjak dari tempat itu.Kalandra termenung. Masih teringat jelas, bagaimana dua hari yang lalu, si kecil menangis mengadu dalam pelukannya. Dan kini, semua berubah total. Waktu telah mengakhiri kisah sang adik dalam hidupnya.
Kalandra menoleh tatkala seseorang menepuk pundaknya, "Ayo pulang, Bang," ajak orang itu yang ternyata adalah Rendra, sang papa.
Kalandra mengangguk. Menarik napas dalam guna menghilangkan sesak di dadanya, meski itu semua hanya sia sia.
Sesak itu tetap ada, meski berusaha dihilangkan dengan cara apapun. Atau mungkin memang tidak akan bisa menghilang? Sepertinya begitu.
Kalandra berdiri dari duduknya, mulai berjalan menjauh meninggalkan Rendra yang justru terpaku di sana.
"Jian bangun, Nak. Jian belum maafin Papa, Jian belum bales tamparan Papa, Jian belum pakai oleh oleh dari Papa. Ayo, bangun sayang," ujar Rendra menangis tersedu. Mencoba terlihat tegar di hadapan anak anaknya padahal saat ini dia juga sama terpuruknya.
Dirinya masih tak menyangka jika yang dimaksud 'Pulang' Kenzian diambang sadarnya adalah pulang seperti ini. Pulang ke tempat yang sesungguhnya.
Rendra tetap bersikap bodoh dengan meminta si bungsu untuk bangun. Padahal sudah jelas jelas tubuh kecil putranya itu kini telah tertelan ditimbun tanah.
Tanpa mereka sadari, sedari tadi terdapat seorang remaja yang turut berdiri tak jauh dari makam milik Kenzi. Memandang sendu rentetan kejadian hari ini.
"Kampret! Bangun, bego! Lo ga boleh mati dulu. Gue belum minta maaf sama lo, dongo!" maki remaja tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah Erland, yang saat ini benar benar sedang dihantui rasa penyesalan.
(Awas kalo misal Kenziannya bangun beneran kalian malah pada kabur😔 gegara takut ngeliat Kenzian yang bangkit dari kubur😭😭😭.)
.
.
"Pa?" Rendra terperanjat dari tidurnya. Nafasnya memburu serta keringat dingin yang mengalir dari tubuhnya.
"Papa kenapa?" Rendra menoleh. Ah ternyata Kenan orang yang telah membangunkannya dari kilasan buruk itu.
Rendra mengalihkan pandangannya ke depan, tampak Kenzi yang tertidur lelap dengan hembusan nafas teratur. Rendra menghela napas lega, 'Alhamdulillah cuma mimpi'

KAMU SEDANG MEMBACA
KenZian [END]
Short StoryBukan cerita romansa yang berisi kisah perjuangan cinta, Bukan pula cerita BXB atau sejenisnya. Ini hanya cerita bertema Brothership, Kekeluarga an!. ❁---------------------------------------------❁ Menceritakan hangatnya sebuah keluarga yang penuh d...