12.Yeayy, pulang!

2.4K 218 10
                                        


"Bercanda boleh, tapi jangan sampai kelewat batas. Oke?"
.
.
.
Happy Reading♡︎
Enjoy Our Imaginationシ︎
.
.
.



Setelah sekitar 10 harian Kenzi dirawat, akhirnya ia sudah diperbolehkan untuk pulang. Membuat Kenzi sedari tadi sudah cengar cengir tak jelas, karena terlampau senang.

"Abang, ayo!" Kalandra menoleh ke arah Kenzi yang sudah bergelendotan di pundaknya.

"Apasih, Dek? Sabar bentar. Itu papa masih ambil mobil," jawaban Kalandra membuat Kenzi mendengus, "Lama."

Kevin yang berada disamping kedua adiknya itu hanya geleng geleng kepala saja melihat tingkah sibungsu, dasar tak sabaran.

"Nih, papa udah chat. Ayo pulang," ajak Kalandra ketika sudah mendapat chat dari papanya, yang mengatakan, sudah menunggunya dimobil.

"Kok diem?" tanya Kalandra saat Kenzi tak juga beranjak dari duduknya.

"Gendong, Abang...." rengeknya yang auto dibalas muka julid Kalandra.

"Dih? Kakak aja, noh." entengnya meninggalkan Kevin dan Kenzi.

"Kak No---,"

"Dah, ayok." ajak Kevin cepat hendak menggendong Kenzi ala bridal style.

"Ish, Kak Nono! gamau gitu, ntar kayak film india! Gendong sapi aja." Kevin hanya memutar bola matanya malas, segera mengubah posisi, hingga Kenzi sudah naik dan nampak nyaman berada dipunggungnya.

Kevin segera berjalan menuju parkiran, tempat Rendra telah menunggu.

"Halo A' Ken, Jian udah bisa pulang loh, liat wleekk...." ledek Kenzi ketika tak sengaja berpapasan dengan Kenan dikoridor rumah sakit.

Kenan hanya terkekeh, mengulurkan tangannya untuk mengusap rambut sang adek. "Iya, Aa' tau, Dek. Kan A' Ken yang ngizinin kamu pulang." Kenzi hanya menyengir mendengarnya .

"Aa' gabisa nganter kamu pulang, soalnya masih ada jadwal. Sorean nanti baru A' Ken pulang. Nanti nyampe rumah, gaboleh petakilan dulu ya?" nasehat Kenan panjang lebar yang hanya diangguki malas oleh Kenzi.

"Yaudah, sana berangkat. Kasian tuh, Kak Nono yang gendong kelamaan."

"Kak Nono kuat, kok. Iyakan, Kak Nono?" Kevin hanya mengangguk angguk saja.

"Iya kuat, Dek. Tapi ayo cepetan, ntar encok juga itu Kakaknya." Kenzi hanya menampilkan senyum lebarnya.

Setelah sampai diparkiran, Kenzi langsung masuk ke dalam mobil. Merebahkan dirinya dipangkuan Kalandra, sedangkan Kevin telah mengambil duduk didepan tepat disamping sang papa.

"Papa, mampir ke penjual ikan bentar, ya?" pinta Kenzi pada Rendra.

"Buat apa, Nak?" Baru keluar rumah sakit sudah minta mampir yang aneh aneh.

"Beli temennya robert nanti. Kan Jian udah janji mau beliin robert teman, kalau abang maapin Jian," jawab Kenzi menatap Kalandra, astaga masih ingat saja anak ini.

"Besok aja Ji, pas disekolah. Kan katanya besok mau masuk sekolah, kan?" sahut Kalandra tak berhenti mengelus elus rambut Kenzi.

"Mau S.E.K.A.R.A.N.G!" jawab Kenzi tak bisa dibantah.

"Iya kan be---,"

"Iya. habis ini mampir," jawab Rendra akhirnya  mengalah, daripada memicu perdebatan yang lebih panjang?

"MAS FAFASSS, YUHUUUUU ADEK COMEBACKK LOHHH!! MANA RED KARPETNYA!!!" teriak Kenzi ketika mulai memasuki rumah, sambil menenteng sebotol ikan cupang yang akan menjadi teman robert.

"Gausah tereak tereak, Jamal! Berisik!" ujar Kayafas yang baru datang dari arah dapur.

"Mana sambutannya, Mas?" tanya Kenzi senyam senyum.

Kayafas menaikkan sebelah alisnya heran, "Sambutan apaan?"

"Kan Jian baru pulang dari rumah sakit. Mana sambutannya?"

"Dih gr! ngapain pakek sambutan segala?" julid Kayafas.

"Ishh, kan buat kejutan, Mas!" dasar anak bayiii.

"Ogah! ngapain gue nyambut lo? Pulang gak pulang ya biarin. Toh bukan urusan gue," ucap Kayafas enteng, tak sadar telah menghilangkan raut bahagia dari wajah Kenzi.

"Hmm... yaudah, Jian ke kamar dulu, mau bobo, ngantuk." ujarnya memberikan botol ikan cupang tersebut ke Kalandra, dan segera pergi dari sana meninggalkan mereka.

"Anjir, mulut lo, Mas." tegur Kalandra.

"Gue cuma bercanda wehh. Mau jail doang," jawab Kayafas gelagapan.

"Jian baru sembuh. Masih sensitif, Mas. Kamu kalo bercanda liat sikon hm?" nasehat Rendra.

"Udah, sana samperin." titah Kevin yang langsung dituruti Kayafas.

'Cklek'

"Ji?" panggil Kayafas mengusap bahu Kenzi yang membelakanginya.

"Adeknya Mas jangan ngambek dong, Dek. Mas cuma bercanda tadi. Masa baperan sih? Not cool, loh? kalo ngambek an gitu," bujuknya.

Kayafas menghela nafas saat tak melihat respon apapun dari si bungsu. Kenzi masih betah diam diposisinya, "Mas tau kamu denger Mas. Kamu belum tidur, kan? Yuk turun. Tuh, Mas udah bikin sambutan, loh? Mas udah masakin makanan kesukaan Jian, banyak bangett."

"Mas cuma bercanda sayang, Mas seneng banget kamu udah boleh pulang, udah sehat lagi." Kenzi nampak membalikkan badannya, menghadap sang kakak yang tengah tersenyum tulus menatapnya.

"Mas beneran seneng, Adek pulang?" tanya nya yang diangguki cepat oleh Kayafas.

"Ga boong, kan?" Kayafas menggeleng, "Nggak, kok. Mas beneran seneng Adek pulang."

"Kok Mas seneng? Kan harusnya Mas lebih seneng, kalo Adek gak pulang pulang. Kan ga ada lagi yang berisik, ga ada lagi yang nakal, gak bakal bikin Mas pusing?" tanya nya menghantam hati Kayafas. Niatnya hanya ingin bercanda, kenapa jadi seperti ini?

Kayafas segera meraih tubuh adiknya, membawanya kedalam pelukan hangatnya. "Mas malah sedih kalo Jian ga pulang pulang. Ga ada yang bisa Mas gangguin, ga ada yang bawel in Mas. Mas jadi ngerasa sepi tau, Dek! Jangan ngomong kayak gitu lagi. Mas sayang Adek, kamu ga gangguin Mas sehari aja, rasanya ada yang kurang, tau!" Kenzi mengusap air matanya, terkekeh mendengar ucapan masnya.

"Mas lebay! Berarti Jian bebas dong, mau jail in Mas kapan aja? kan Mas tambah seneng," ujarnya yang diangguki Kayafas antusias.

"Iya, kamu gangguin aja Mas. Mas ga akan marah kok."

"Yesss! Ayok turun, Jian mau makan masakan sambutan dari Mas." Semangat Jian menarik tangan Kayafas untuk segera turun.

"Iya pelan pelan, Dek! Astaghfirullah."

"Mas nya lelet." Kayafas mendengus mendengar ledekan Kenzi.

"Woahhhh.... banyak banget makanannya," binar Kenzi saat tiba dan melihat banyak makanan kesukaannya diatas meja makan.

"Iya, itu buat Kenzi. Kan, kemaren kemaren udah ga makan enak enak tuh, makan makanan rumah sakit mulu," jawab Kayafas.

"Wahh, Mas perhatian cieee. Mwehehe makasih, Masnya Jian. Jian sayang Mas, banyak banyak." tawa Kenzi memeluk Kayafas.

"Dunia berasa milik berdua ya," celetuk Kalandra diangguki oleh Kevin dan Rendra, yang sedari tadi menyaksikan adegan roman keduanya.

Tbc
.
.
.
.
.
Up nih hehe..
Maap lama soalnya lagi ujian ujian, jadi ya gitu deh hehe..

ada yang mau double up?
.
.
.
.
.
Sorry for typo
Thanks udah baca☺︎
Jangan lupa Vote & Komen

See you...
Salam sayang, Naa ʕ•ᴥ•ʔ

KenZian [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang