Bukan cerita romansa yang berisi kisah perjuangan cinta, Bukan pula cerita BXB atau sejenisnya.
Ini hanya cerita bertema Brothership, Kekeluarga an!.
❁---------------------------------------------❁
Menceritakan hangatnya sebuah keluarga yang penuh d...
Kalandra menyembulkan kepalanya dari celah pintu yang baru saja ia buka. "Masih lama, Pa?" tanya nya menatap sang ayah yang masih sibuk menunduk memakai arlojinya.
"Sebentar, Bang. Dikit lagi ini Papa siap." jawab Rendra berdiri dari duduknya. Kembali menatap diri dari pantulan cermin yang berada di kamarnya.
"Lagian Papa ini, kayak mau kemana aja."
Rendra melirik sekilas saat sang anak kembali melontarkan komentar. "Kerapian itu penting, Kalandra." jawabnya enteng. Seperti tak ada beban sama sekali di saat banyak orang yang tengah menunggunya saat ini.
"Heleh sok iya Papa mah. Udah tua juga, masih aja banyak gaya." cibir Kalandra mendudukkan diri pada tepi ranjang milik sang ayah.
"Heh itu mulutnya, ya. Kamu ini kebiasaan banget kalau ngatain Papa."
"Lah 'kan bener Papa udah tua."
"Kamu mau Papa pecat jadi anak?"
Kalandra mendengus sebal mendengarnya. "Lagian Papa ditungguin malah lama banget gak selesai selesai."
Rendra terkekeh mendengarnya. "Iya iya maaf. Ini udah selesai kok, ayo." Ajaknya berjalan mendahului.
"Kan kan, malah ditinggal lagi." Gerutu Kalandra segera bangkit menyusul sang ayah.
"Sudah siap, boy?" tanya Rendra menatap para putranya yang terduduk di ruang tengah.
Salah satu dari mereka tampak mendengus sebal. "PHP mulu Papa ini." gerutunya.
"PHP apa lagi?"
Kayafas menghela napasnya sebelum kembali mengeluarkan segala kalimat protes untuk sang ayah. "Katanya harus siap jam tujuh? Ini udah setengah delapan malah Papa sendiri yang belum siap dari tadi. Berasa lumutan ini yang nungguin."
"Iya iya maaf, ya. Ya udah yuk berangkat." ajak Rendra dengan wajah tanpa dosa.
"Lagian cuma mau ke makam aja Papa rempong banget." Kayafas masih bergumam pelan mengikuti langkah Rendra.
"Papa bisa denger ya, Mas."
"Astaga iya iyaaa."
"Untung bapak sendiri ya Allah." ujarnya tersenyum paksa dengan mengelus dada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.