Felix menidurkan Anin di kasur milik gadis itu, lalu ia menyelimuti Anin hingga sebatas leher. Felix keluar dari kamar Anin lalu melangkahkan kedua kakinya menuju kamarnya, dirinya berniat untuk bermain PES.
🌻🌻🌻
Anin terbangun dari tidurnya ketika hari sudah sore, Anin mengernyitkan keningnya ketika menyadari bahwa dirinya sudah berada di kamarnya, Anin ingat tadi ia ketiduran ketika berada di rumah temannya Felix, eh lebih tepatnya markas anak-anak Xeiver.
Anin mendudukkan dirinya, ia celingak-celinguk mencari dotnya yang ternyata isinya kosong. Anin memutyus untuk menuju dapur tanpa berniat mencuci mukanya terlebih dahulu. Setiba di dapur Anin melihat Felix yang sedang bermain hp seraya meminum jus. Anin melewati Felix lalu kembali mencari bubuk susu yang biasa ia gunakan namun Anin tidak menemukan nya.
'Nih orang ngelindur apa gimana' tanya Felix dalam hati.
Anin lalu menghampiri Felix. "Abang" panggil nya.
"Apa?"
"Susu Anin mana?" tanya Anin.
"Lah itu ada" jawab Felix santai seraya matanya melirik dada Anin.
Anin yang menyadari itu langsung bersuara. "Bukan susu yang ini" ujarnya polos seraya menunjuk dada nya sendiri.
Felix yang melihat itu dibuat salah tingkah, kenapa malah dirinya yang malu sih??
"Terus yang mana?" tanya Felix berusaha tenang seraya menaikkan sebelah alisnya heran.
"Yang ini" ujar Anin seraya menyodorkan dotnya ke hadapan Felix.
"Oh yang itu kirain yang mana" balas Felix.
"Anin mau susu" pinta Anin dengan wajah melasnya. "Tapi enggak ada" lanjutnya. "Ya udah sana beli" ujar Felix.
"Ayo" ajak Anin.
"Sanalah sendiri, ngapain ngajak-ngajak gue" ketus Felix.
"Anin enggak punya uang" ujar Anin.
"Mintalah sama mamah papah"
"Mana mhama sama papah nya?" tanya Anin karena sedari ia bangun ia belum melihat mamah dan papah nya.
"Lagi pergi" jawab Felix malas.
"Terus Anin harus gimana?"
"Terserah lo lah mau ngapain, ngapain pake nanya gue segala" sinis Felix. Anin melengkungkan bibinya kebawah.
"Anin cuman mau susu" pinta Anin lagi.
"Sana beli sendiri, nih gue kasih duit nya"ujar Felix seraya menyerahkan beberapa lembar uang berwarna merah pada Anin.
"Anin enggak tau belinya dimana" ujar Anin.
Felix menggeram kesal. "Ya udah kagak usah beli, tungguin mamah sama papah pulang aja" ujarnya seraya merebut kembali uang yang tadi ia kasihkan kepada gadis itu.
Felix berjalan melewati Anin yang mulai menangis, ia benar-benar tidak peduli pada gadis itu.
Anin duduk dilantai lalu menangis dengan keras membuat Felix kesal setengah mati .Anin benar-benar menguji kesabaran nya. Felix lalu menghampiri Anin dan menarik tangan gadis itu dengan kuat membuat Anin spontan berdiri.
"Berisik Lo!" bentak Felix kasar. "Gue bener-bener pusing denger suara tangisan Lo!!" sentaknya lagi.
Anin yang takut langsung menghentikan tangisnya.
"Mau apa Lo?" tanya Felix dengan nada ketus. Anin diam tidak menjawab.
"Gue tanya, Lo mau apa?!" Felix mencengkeram dagu Anin dengan kuat. "Liat mata gue!!" suruh lelaki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
FELIX RAJENDRA (END)
Teen FictionJudul awalnya STEPBROTHER, ku ganti 😸 Felix Rajendra. Murid laki laki yang terkenal dengan kenakalannya, selain itu ia juga terkenal karena menjabat posisi sebagai ketua Xeiver, sebuah geng motor yang beranggotakan hanya kaum laki-laki saja. Anindi...