63.MASALAH HIDUP

4.5K 250 55
                                    

63.MASALAH HIDUP


Hero dan teman-temannya menghampiri tempat berkumpulnya anak anak Xeiver.

"Ngapain lo kesini?" tanya Ali dengan nada tidak suka.

"Suka suka gue lah" balas Hero dengan santainya. "Felix mana Felix??" Hero malah menanyakan keberadaan Felix, musuh bebuyutannya.

"Apaan?" Felix bertanya seraya menyesap puntung rokoknya. Lelaki itu berdiri di pojokan, membuat Hero tak menyadari keberadaannya.

"Yakin menang lo lawan gue??" tanya Hero dengan tidak tahu malunya.

"Kenapa gue harus ragu?" tanya balik Felix."Jelas gue yakin bakalan menang, soalnya lo kan ga pernah memang kalo lawan gue" sambung lelaki itu seraya terkekeh bersama teman-temannya.

"Banyak bacot lo anjing!!" Hero emosi.

"Elu yang banyak bacot" hardik Evan dengan menunjuk Hero menggunakan dagunya.

"Eh ro, gue punya pantun buat lo" ujar Keanu seraya berdehem.

"CAKEP" seru Ali.

"Belom anying" Keanu menggeplak bahu Ali.

"Ohh belum ya"

"Apaan nu, cepet gue pengen denger" timpal Genta yang diangguki oleh Vero.

"Beli benang di toko beras"

"CAKEP!!" seru anak-anak Xeiver.

"Kalau belum menang gak usah sok keras!!" Ujar Keanu yang di sambut gelak tawa teman-temannya.

"BHAHAHAHAHAHA"

"Malu ga lo??" tanya Evan sarkastik. Hero hanya diam tanpa menjawab pertanyaan tersebut.

"Kena mental kayaknya dia" ujar Vero meledek Hero.

"Mangkanya ga usah nantangin ketua kita deh" ujar Genta seraya menepuk bahu Hero, namun Hero langsung menepisnya dengan kasar.

"Weh weh santai dong"

"Lo sama anggota lo hobi banget ya  ngerusak markas anak Xeiver" ujar Felix.

"Lo pasti iri kan sama kita??" tanya Ali.

"Iri apaan, apa yang harus gue iri in dari kalian?" tanya Hero dengan wajah sombong nya.

"Gue yakin sih, lo iri karena markas anak-anak Xeiver lebih bagus di banding sama markas anak-anak Gentala" Ali berujar seraya menahan tawa.

"Kan markas anak-anak Gentala jelek engga sebagus markas kita, yoi ga??" tanya Ali pada teman-temannya.

"YOI"

"Mangkanya lo berusaha ngerusak markas kita biar jelek kayak markas lo" ujar Ali lagi.

"Ga usah banyak bacot anjing" amuk Hero hendak memukul Ali namun keburu di tahan oleh Evan dan Genta.

"Berani emangnya??" tanya Ali dengan wajah mengejek.

"Awas lo" peringat Hero dengan wajah memerah menahan emosi.

"Aaaa jadi takut" Ali semakin menjadi-jadi.

Teman-temannya tertawa melihat Hero yang emosi karena ucapan Ali.

"Pergi sono" usir Felix pada Hero.

"Tanpa lo suruh juga gue bakalan pergi" ujar Hero ketus.

"SIAP-SIAP KALAH YA RO, SEMANGAT!!!" teriak Vero pada Hero yang sudah pergi meninggalkan anak-anak Xeiver.

"Bangsat" umpat Hero yang masih bisa mendengar ucapan Vero.

🌻🌻🌻

"Satu"

FELIX RAJENDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang