47.UKS

6.7K 337 20
                                    

47.UKS

Felix membuka pintu UKS dengan kencang hingga menimbulkan suara nyaring.

Brak...

Petugas PMR yang sedang berjaga pun kaget mendengarnya suara itu.Felix menurunkan anin di atas brankar.

"tolong periksa dia"ujar Felix pada petugas PMR yang sedang berjaga.Petugas PMR itu dengan segera mengobati Anin.

"anin gimana?"tanya Genta yang baru saja tiba bersama Keanu,Ali dan Vero.

"gak tau"jawab Felix seadanya.

"div gimana?"tanya Felix pada petugas PMR yang kebetulan teman sekelas mereka.Petugas PMR itu bernama Divya.

"pinggang nya ada lebam harus pake salep"ujar Divya.Sedari tadi anin meringis seraya memegang pinggang nya.

"si Alika bener-bener yaa"geram Ali.

"gue cari dulu ya salep nya sekalian buatin teh"ujar Divya.

"iya"Felix menganggukkan kepalanya, menghampiri anin.

"takut"ucap anin pelan.

Felix menarik kepala Anin ke dalam dekapan nya seraya mengusap-ngusap kepala gadis itu.

"gak usah takut lagi,kan ada gue sama temen-temen gue"ucap Felix menenangkan Anin.

Anin mendorong tubuh Felix agar menjauh dari nya.

"kenapa?"

"Anin engga mau di peluk abang"anin menjauhi felix.

"ya udah"pasrah felix duduk di kursi yang ada di sebelah brankar.

"Lo takut di liat sama si alika kan?"tanya Genta memastikan.Anin hanya diam tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan Genta.

"Si alika pasti ngancem anin"sahut Keanu.

"Lo gak usah takut nin,kali ini gue bakal jagain lo"ujar Felix.

"bukan cuman felix doang,kita juga pasti bakal jagain lo"timpal Genta.

"Kalo ada apa-apa atau ada yang jahat sama lo,lo langsung bilang aja sama gue atau sama temen-temen gue"ujar felix mengusap lembut pipi Anin.

"permisi"Divya masuk ke dalam uks dengan membawa segelas teh di tangannya.Mereka semua menoleh ke arah pintu.

"ini minum dulu"ucap divya seraya menyerahkan segelas teh pada anin.

Anin lalu menerima gelas itu dan meminum nya.

"Aku obatin ya pinggang nya"ujar Divya meminta izin anin.

"iyaa"Anin mengangguk.

Lalu divya sedikit mengangkat baju seragam Anin dan mulai mengoleskan salep pada bagian pinggang anin yang lebam.

"Udah"divya menyimpan salep itu di dalam lemari tempat penyimpanan obat-obatan.

"makasih"ucap anin seraya tersenyum tipis.

"iyaa sama-sama"

"thanks div"ucap felix.

"iya"divya menganggukkan kepalanya.

"kamu istirahat dulu aja di sini"saran diyva.

"iyaa"balas anin.

Keanu melirik Vero yang sedari tadi menatapi divya terus menerus,ia menyenggol lengan Vero.

"awas tuh mata copot"ucap nya seraya cekikikan.

Vero mendelik lalu kembali menatap divya.

Suara Bel masuk berbunyi dengan nyaring di setiap penjuru sekolah.

FELIX RAJENDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang