BAGIAN 12 : SUASANA BARU

168 17 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Jauh darimu adalah kata yang sangat ingin aku hapus saat ini"

-
-
-

12. Suasana baru

Gadis itu menginjakkan kakinya dikota asing dengan peluh yang membasahi dahinya. Dia sudah tiba dipakistan sekitar setengah jam yang lalu, melihat sekeliling dgn orang-orang yang berlalu lalang sambil duduk dan menyesap minuman adalah kekesalannya nomer dua yang dia dapetin selama di bandara yaitu 'Menunggu' .

Berulang kali menghela nafas kasar, emang ya anak dan orang tua gk jauh beda. Kata neneknya nanti kalo dia sudah mendarat pasti langsung nemuin kakek yg sedang menunggunya, lah ini?

Melihat jam tangan di pergelangan sudah ia lakukan sejak tadi, heh kurang berapa lama lagi ini? Pinggangnya sungguh ingin merasakan kasur saat ini!.

Wajah yang sedari tadi kesal berubah saat ada seseorang yg tiba-tiba saja duduk disampingnya, " Hello miss, what your name?" Tanya pria itu sambil menatap shafa dengan senyuman .

Oke, shafa akui sejak dia tiba di pakistan emang tidak ada satu orang pun yg burik disini. Naas mungkin dirinya saja yg kentang, pantas saja kota ini sering dibilang "Penghasil wanita dan laki-laki serbuk berlian".

Dengan ragu shafa menerima jabatan tangan laki-laki bermata biru ini , " Shafa danazra azkiya, call me shafa" jelasnya dengan sedikit tidak yakin akan ucapannya barusan.

Laki-laki didepannya ini hanya menganggukkan kepala tanda mengerti, "Oh iya kalo nama gue Pasha lorenzo" kenalnya dengan lancar.

"Hah?" Dahinya mengernyit bingung, kalo lancar pakai indonesia kenapa harus pakai inggris sih?

Pasha hanya tertawa melihat reaksi gadis didepannya ini, dia melepaskan tangan keduanya lalu kembali menjelaskan , "Udah lama tinggal di indo jadi otomatis lancar sama bahasanya"

Shafa masih ngelag, apaan sih? Ini dirinya pasti sudah kelelahan jadi otaknya tidak bisa mencerna

"Kalo lo bisa indo kenapa tadi nanya pakai inggris?, mana gue udh nyiapin jawaban yang pas biar gue gk keliatan goblog lagi" dumelnya seraya menatap kedepan.

Pasha terkekeh mendengar ucapan yg terlontar dari bibir gadis cantik ini, "Wajah lo lebih seperti orang pakistan, gue kira lo gak bisa indo. Melihat jawaban lo dengan wajah ragu tadi, gue tau kalo lo orang indo" jelasnya dengan santai sambil menyelonjorkan kakinya kedepan.

"Wajah gue nurun ke papa yang asli pakistan, sedangkan omongan gue nurun mama yg asli indo"

Laki-laki itu menganggukkan kepala paham sama penjelasan dari gadis yang baru ditemuinya ini, "Oh iya lo nungguin siapa disini?" Tanyanya sekali lagi sambil menatap gadis itu dari samping.

"Gue nungguin kakek gue, katanya waktu adalah uang, tapi sebagai dosen dia sudah membuang uang dengan percuma" jawabnya dengan nada ketus.

"Kakek lo dosen? Namanya siapa?" Pasha sedikit kaget, dia kira dosen itu hanya bisa dipegang oleh orang muda. Ternyata kakek pun bisa jadi dosen.

"Bukan woy, bukan dosen guru!! Dia itu bagi gue seperti dosen, telah ngajarin gue banyak hal. Namanya luis" Rincinya sambil menyesap minuman yg tinggal setengah itu.

CINTA YG PULANG (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang