BAGIAN 57 : RENCANA GUS ANAN

68 10 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Jika kamu menyukai seseorang, hendaklah kamu segera melamar dan menikahinya. Jangan hanya bermain-main bersama mereka dengan mengatasnamakan janji yang pada akhirnya kamu ingkari dikemudian hari"

57. Rencana Gus anan

-
-
-

Tidak ada percakapan diantara mereka bertiga, mobil yang ditumpangi pun terasa senyap dengan keterdiaman yang sedang terjadi. Gus anan yang memposisikan dirinya sebagai sopir juga tidak ambil pusing, menurutnya lebih enakan damai begini. Sebelum pertanyaan dari Shafa membuat keheningan diantara mereka pecah.

"Gus, Lo tau darimana kalo gue Dateng buat nagih janji?". Tanya Shafa, kedua mata gadis itu melihat Gus anan dari kaca kecil yang terletak diatasnya.

Dengan mata yang masih fokus pada jalanan, Gus anan menjawab. "Ya, kata kang santri yang menjaga gerbang"

Kedua alis Shafa mengernyit. "Apa setiap hal yang terjadi di gerbang, harus laporan dulu ke Lo Gus?"

Tatapan intimidasi dari Shafa membuat Gus anan sedikit gugup, kalo dipikir-pikir kalimat gadis itu kurang tepat. Lebih tepatnya, hal apa yang terjadi pada gadis itu Gus anan pasti tahu. "Em , ya itu"

"Ya itu gimana?"

"Eh kita mau kemana nih?". Tanya Gus anan sembari mengalihkan perhatian Shafa.

Shafa melihat ke arah luar jendela, menurutnya keluar dengan mendadak seperti ini adalah hal yang paling tidak disukainya. Selain tidak suka karna tidak ada tujuan, diapun juga tidak ingin menuju ke tempat apapun untuk sekarang. "Gak usah kemana-mana"

Ian yang sedari tadi melihat ponsel akhirnya memusatkan kedua matanya pada gadis yang duduk disampingnya. "Maksud Lo?"

"Sebenarnya kita naik mobil pun percuma"

Kepala Ian sedikit miring, mata bingungnya kentara jelas. "maksudnya?"

"Ya kan kita jalan-jalan, harusnya kita jalan kaki dong. Gak harus naik mobil". Shafa menyimpangkan kedua tangannya didepan dada.

Gus anan berdehem pelan, pernyataan Shafa memang benar tapi menurutnya juga salah. "Iya juga, trus kenapa kita naik mobil?". Tanya Ian menyetujui ucapan Shafa.

Rasanya Gus anan ingin menenggelamkan mereka berdua ke laut. Ian biasanya pintar, tapi kenapa laki-laki itu ketularan Shafa bloonnya?

"Loh Gus kok berhenti?"

Gus Anan membalikkan badannya dan menatap dua orang yang dibelakang secara bergantian. "Kalian maunya apa sih? Jalan-jalan ? Ya udah ayo jalan. Kalo naik mobil kan , jadinya mobil-mobilan". Tanya Gus anan ketus.

Shafa terkekeh pelan. "Ya kali mau jalan Gus". Ian menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan Shafa.

"Ya terus maunya apa?!". Gus anan mulai menggeram kesal.

"Anterin gue ke tempat Siska Gus"

Ian mengernyitkan dahinya bingung ."Siska siapa?"

"Temen SMP gue"

"Emang ada urusan apa sama Siska?". Tanya Gus anan dengan mobil yang masih terhenti.

CINTA YG PULANG (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang