BAGIAN 20 : TEMAN BARU?

101 12 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Allah memberikan cobaan sesuai kesanggupan dari makhluknya. Belum tentu ,cobaan yang diberi Allah padamu itu sanggup aku jalani , Begitu juga sebaliknya."

-
-
-

20. Teman baru?

"Cinta itu buta dan tuli , tak melihat tak mendengar~~". Suara bass dari jery saat menyanyi membuat ian mendelik tajam. Laki-laki bermata sipit itu melempar air minum yang tinggal setengah itu ke arah jery.

"Diem anjir!,gue jadi keinget sama papa gue. Devinisi buta dan tuli yang sebenarnya". Sungutnya kepada jery yang tengah mengusap lengannya karna lemparan botol dari ian. Jery yang mendengar teguran dari ian pun hanya menghendikkan bahu acuh , lalu pergi dari halaman ponpes entah mau kemana.

"Bokap lo gimana yan?". Tanya pasha mengambil duduk disebelah kanan ian. Laki-laki yang mendengar pertanyaan itu hanya menghembuskan nafas kasar , wajahnya sangat menyiratkan kelelahan disana.

"Dia terkena jatuhan hukuman 10 tahun karna perbuatan bejatnya yang sangat banyak".

"Sebenarnya bokap lo orang yg baik yan , Rasa cintanya kepada nyokap lo begitu besar , sampai-sampai harus melakukan hal yang tidak seharusnya dia lakukan." Jelas pasha panjang lebar , sembar memainkan kerikil didepannya.

Ian hanya menganggukkan kepalanya mengerti , cinta memang kadang selalu buat seseorang dalam situasi rumit. Mengingat banyak sekali hal yang dilakukan bokap nya membuat dia paham arti tidak mau kehilangan sebenarnya.

"Gus anan mana?" Tanya marsha dengan wajah yang sangat berkeringat.

Kerutan di dahi ian dan pasha tercetak jelas . "Lo habis ngapain sampai berkeringat seperti itu?". Tanya ian dan di angguki oleh pasha.

"Gue habis bersihin halaman ponpes , atas kejadian tadi banyak pot bunga yang pecah".

Ian menganggukkan kepalanya mengerti. "Dia pergi entah kemana". Dia sendiri juga bingung kemana perginya laki-laki itu. Mengingat dia sering hilang dan muncul secara tiba-tiba.

"Nyari saya ya?". Tanya gus anan yang tiba-tiba datang dari arah utara membawa sekantong kresek di tangannya.

"Astaghfirullah". Ucap ian berjengit kaget , dia mengusap dadanya yang masih berdetak kencang lalu beralih memandang gus anan dengan tajam.

"Dateng-dateng ngagetin".

"Udah gak usah ngomel mulu , nih makan. Saya tau kalian laper". Ucap gus anan sembari meletakkan sekantong kresek yang berisik martabak telor di atas meja.

"Tau aja lo kalo gue laper". Jawab marsha dengan wajah berbinar dan mengambil sepotong martabak itu.

"Tau dong , saya kan pekaan orangnya". Kata gus anan dengan bangga , meski mereka semua tidak ada yg peduli dengan tingkat PD dari laki-laki itu.

Mereka semua memakan martabak dengan lahap , mungkin efek dari lari-larian hari ini membuat perut mereka keroncongan hebat. Tanpa memedulikan sekitar , sepotong demi sepotong akhirnya ludas. Wadah yang semula penuh dengan martabak itu sekarang kosong.

Jery menjilati jarinya yang masih ada sisa saosnya . "Minumnya mana gus?".

"Tuh". Tunjuk gus anan dengan dagunya , laki-laki itupun sama lelahnya dengan mereka saat ini. Selesai makan gus anan menempelkan pipinya di atas meja , kresek bekas makanan tadi sudah di bersihkan oleh marsha. Mungkin laki-laki itu menganut prinsip 'Kebersihan sebagian dari iman' makanya halaman kotor meski gus anan tidak nyuruh pun langsung dia bersihkan.

CINTA YG PULANG (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang