BAGIAN 44 : KECEMBURUAN

159 9 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Menurut gue , cinta itu obsesi dan emosi"

_Shafa_

44. Kecemburuan

√Happy Reading

.

.

.

Mobil putih itu terhenti tepat di sebuah rumah minimalis dengan gaya yang sangat sederhana. Depan rumah penuh dengan tanaman bunga dan pohon kecil yang rindang. Didepan rumah agak serong kekiri ada kolam ikan koi yang di pinggirnya ada kursi kayu untuk bersantai pada siang hari.
Rumah itu sangat asri bila dipandang, tapi siapa sangka? Rumah yang bagus belum tentu punya pemilik yang bagus juga. Setelah sekian lama debat dengan pikirannya , akhirnya shafa memutuskan untuk membawa gadis itu kerumah dia.

Faisal.

Sebenarnya Shafa ragu mau membawa gadis itu kesini. Apalagi setelah perdebatannya dengan ibunya dia tidak yakin akan menyetujui ucapannya. Tapi lebih baik begini bukan? Meski kasihan, Shafa sendiri juga tidak mau melibatkan seseorang dari masa lalunya masuk kembali ke kehidupannya.

Shafa melepaskan seltbealtnya dan menatap jam di tangan kirinya, pukul 02:30 Pm. Dirinya sangat lelah dari tadi sebenarnya dan ingin segera istirahat karna tenaganya telah keluar banyak saat acara ponpes tadi.

Kepalanya menoleh ke arah kirinya dan menatap seseorang yang kini juga menatapnya dengan pandangan bertanya.

"Kenapa kita kesini?". Tanya Siska dengan suara rendah.

"Untuk minta pertanggungjawaban"

Siska menggeleng dengan keras. "Engga! Engga fa! Gue gak mau!"

Kening Shafa mengkerut mendengar penolakan Siska yang begitu cepat. "Kenapa? Emang Lo pernah minta pertanggungjawaban Ama dia?"

Gelengan lemah terlihat di mata Shafa. Dengan nada lirih tapi masih terdengar, Siska menjawab. "Gue gak mau Faisal ngalamin masalah ini, biar gue aja yang nanggung. Gue takut Faisal kenapa-napa"

Gadis yang memakai jilbab agak panjang itu hampir menjatuhkan rahangnya saat mendengar kalimat yang membuat dia tidak harus mau terharu ataukah menangis. Bolehkah Shafa bilang kalo Siska definisi orang tolol sebenarnya? Bucinnya udah membuat dia kehilangan kewarasannya saat ini.

"Lo gila?! Bayi yang Lo kandung itu anaknya faisal juga!. Gak mungkin Lo ena-ena sendiri terus perut Lo tiba-tiba buncit gitu. Apa Lo pikir Lo hamil dengan setan?". Umpatan yang ingin shafa tahan akhirnya keluar juga. Dia hanya terlalu bingung dengan pikiran Siska yang tidak bisa dijangkaunya.

"Bukan gitu, sebelum ketahuan gue hamil. Faisal nyuruh gue minum pil buat jaga-jaga biar gue gak hamil. Faisal taunya gue saat ini ada diluar kota jadi dia gak tau apa-apa tentang hal ini". Jawab Siska dengan nada sendunya.

"Gak tau apa - apa dong katanya?, Kalo gak tau harusnya diberi tau dong . Jangan malah bungkam aja tuh mulut. Udah bucin , bego lagi" . Batin Shafa dengan umpatan yang kian banyak.

"Jadi sebenarnya Lo itu udah putus Ama Faisal bukan sih?". Tanya Shafa sengit.

Siska terdiam. Pertanyaan Shafa tidak mampu dijawabnya, dia sendiri bingung dengan hubungannya. Dengan ragu-ragu siska memberanikan diri untuk menjawab. "Sepertinya begitu"

CINTA YG PULANG (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang