BAGIAN 67 : Kisah pangeran dan Tuan Putri

95 9 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Belum tentu apa yang kita pikirkan itu benar. Oleh sebab itulah kenapa di setiap doa selalu ada kata Semoga"
-

-

67. Kisah Pangeran dan Tuan Putri

-

Faisal tertangkap
Faisal tertangkap
Faisal tertangkap

Dua kata itu berkeliaran dikepala Shafa, gadis itu terlalu kaget sampai membuat kepalanya menjadi sakit. Tangan kanannya memegang sisi kanan kepalanya dan matanya menutup, rintihan dari bibirnya membuat Gus anan cemas.

Gus anan langsung berlari menuju Shafa , mengusap puncak kepalanya dan mengarahkan wajah Shafa pada dada bidangnya. "Kamu kenapa? Apa yang sakit?"

Seolah baru sadar , semua orang yang tadi terdiam langsung datang dan berkumpul didepan Shafa dan Gus anan. Terutama dua orang pria yang baru saja datang tadi.

"Apa perlu papa panggil dokter sayang?". Suaranya yang bergetar membuat Papa Aldi kalang kabut.

"Nak Shafa, tolong bilang apanya yang sakit biar umi pijat sini"

Shafa mengabaikan berbagai pertanyaan dan semakin menenggelamkan wajahnya pada Gus anan, tentu mendapat respon seperti itu Gus anan semakin khawatir.

"Yan , Lo panggil dokter cepet". Ian mengangguk dan langsung keluar mencari dokter, meski diruangan ini terdapat bel darurat. Tapi bel ini kadang berfungsi kadang tidak, sampai Gus anan heran , ini sebenarnya rumah sakit elite tapi ngapa tombolnya rusak?

Beberapa menit kemudian dokter dan suster datang ke ruangan. Semua orang yang tidak berkepentingan keluar dan hanya menyisakan Gus anan dan Shafa . Sering kali Gus anan berfikir, kenapa bukan dia saja yang sakit? Dia lebih tidak tega melihat air mata yang keluar di pelupuk mata Shafa. Melihatnya yang kesakitan seperti itu, membuat air mata tak diundang milik Gus anan menjadi ikut mengalir.

Dokter menyuruh Shafa untuk berbaring , Gus anan pun memegang telapak tangan Shafa dengan erat dan cengkraman yang disalurkan Shafa pun sama kuatnya, seolah-olah menyalurkan sakit yang tidak bisa dikatakan.

Setelah disuntik obat , akhirnya Shafa kembali tenang. Dokter menyarankan kepada Gus anan untuk tidak berbicara tentang hal yang menyangkut ketakutannya, atau bisa dibilang hal-hal yang membuatnya kepikiran. Gus anan menganggukkan kepalanya dan mempersilahkan dokter serta suster yang keluar.

Genggaman mereka masih belum terlepas . Gus anan mendekatkan tubuhnya dan menatap sang istri dari dekat. Tangannya yang lain mengusap kepala Shafa , memperhatikan kedua mata yang menatap ke langit-langit ruangan itu dengan lembut.

"Mas , aku mau ketemu Faisal dan Siska". Ucap Shafa dengan suara seraknya. Gus anan menggelengkan kepalanya dan masih menatap Shafa dengan teduh.

"Emang kamu kenapa mau ketemu mereka?"

"Aku gak tau akan bertahan atau engga, aku ingin menemui mereka sekali. Boleh ya mas?". Kedua mata itu bergulir dan menatap wajah tampan suaminya dari jarak dekat.

"Hust gak boleh ngomong gitu, iya mas bolehin tapi kamu gak boleh ngomong gtu lagi"

Air mata Shafa mengalir , tangan kanannya yang terdapat selang infus bergerak dan menyentuh pipi Gus anan dengan lembut. "Untung mas anan selalu sehat , Shafa boleh ngeluh gak? Ini beneran sakit. Shafa gak bohong"

CINTA YG PULANG (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang