BAGIAN 16 : PERASAAN

124 13 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Setidaknya jangan pernah lupakan aku meski kita saat ini jauh"

-

-

-

16. Perasaan

Dua laki-laki itu sedang mengayuh sepedanya dengan suka cita, hari libur ponpes sangat dinantikan oleh seluruh santri dan pastinya juga dua pemuda tadi. Style mereka pun tak luput dari tatapan memuja para wanita sekitaran ponpes. Keringat membasahi dahi keduanya, saat perjalanan ini terasa sangat menyenangkan tanpa beban.

"Gus, gue tau kalo sebenarnya lo kepingin melihat keadaan dia. Tapi gue juga senang krna disini lo kembali seperti sifat lo dulu, yang tidak memerhatikan wanita kecuali yang bukan muhrimnya" Ian berucap sambil melihat jalanan didepannya dengan wajah yg sangat asri.

Gus anan yang sedari tadi fokus ke jalan pun menolehkan kepalanya disamping kanannya, diapun tersenyum "Sudah saya bilang, saya tidak ingin terjerumus sama sesuatu yang belum halal bagi saya. Kita sudah bahas ini kan ian?" Jelasnya sambil menggayuh sepeda.

Ian menghembuskan nafas lelah, tak ada kata lo-gue lagi kah? Ian senang dengan perubahan laki-laki itu yang menjadi lebih baik . Tapi bolehkah ian bilang kalo dirinya merasa asing dengan anan yang sekarang?.

"Gus bisa gk kembali spt dulu? Jangan pakai bahasa formal spt ini." Pintanya yang fokus ke arah jalan yg sangat ramai.

"Bisa, Bagaimanapun lo temen gue"

Ian tercengang dengan ucapan laki-laki yang sedang bersepeda dengan dia ini. Sudah 1 minggu laki-laki ini menjadi formal ketika bersamanya, tapi sekarang dia tersenyum lega bukan krna bahasanya yg kembali menjadi lo-gue tapi karna dia merasa sikap anan spt awal mereka bertemu.

"Makasih gus, oh iya ngomong2 soal syahwat. Lo emang bisa lupain dia? Dia yang tiba-tiba datang dihidup lo?" Tanya ian dengan raut penasaran.

Ian menghela nafas saat terlihat dari samping gus anan hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban ,"Gue pertama mikir, mungkin ini hanya sebatas sementara karna dia sama gue pun belum kenal lama kayak lo"

"Sudah gue duga, meski lo bilang gitu 1 minggu lalu gue gak akan percaya. Gue pernah liat lo curhat ke umi tentang gadis itu" kekehnya pelan.

"Lo tau rupanya"

"Kemarin juga gue lihat lo nyeritain keistimewaan gadis itu ke tukang kebun ponpes" lanjutnya dengan kekehan yang masih sama, "Kadang gue mikir, lo sekali jatuh cinta sama seseorang bisa sebucin ini ya nan?" Senyum dari laki-laki keturunan khatolik itu tak luntur sedari tadi.

"Hahahahaha gue jadi malu," suara tawa menghiasi perjalanan mereka meski suaranya masih kalah keras dengan suara pengendara lain.

"Dia gak punya kelebihan yan, tapi bagi gue dia itu istimewa dengan caranya sendiri" lanjutnya dengan senyuman diwajahnya

Gus anan menghentikan sepedanya mendadak, ian yang melihat itu langsung ikut berhenti disampingnya. Menolehkan kepala ke arah orang disampingnya, tanda tanya memenuhi kepalanya.

"Sekarang minggu kan?" Tanya gus anan dengan lembut.

Ian menganggukkan kepalanya, lalu? Emang ada apa di hari minggu?.

CINTA YG PULANG (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang