BAGIAN 19 : RISA?

101 11 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Dunia memang sempit , bukan hal luar biasa jika kita berdua kembali dipertemukan lagi"

-Shafadanazra-


19. Risa?

Tepat di negara pakistan , ada seorang gadis cantik yg tengah berguling kesana kemari dikasur king sizenya. Teriakan tertahan dari mulut tipis itu tak berhenti untuk keluar. Bayangan tentang suara 'orang itu' terdengar lagi , bagai memori rusak di otaknya. Dia bangun dari tidurnya dan duduk menatap dua meter cermin yg berhadapan langsung dengan ranjangnya. Pipi yang bersemu merah menambah kesan menawan dlm diri gadis itu .

"Aaaaa , gue bisa gila. Tadi dia manggil gue sayang kan? MAMAAA mau pulangg". Teriaknya kencang sambil berdiri ditengah kasur , loncat-loncat bagai menang lotre adalah yg dilakukannya kali ini. Hilang sudah predikat alim dlm dirinya.

Suara ketukan dari arah pintu menghentikan aksi loncatan gadis itu , dia melihat ke cermin sekali lagi. Membenarkan rambut yang acak-acakan karna ulahnya sendiri.

Diapun segera turun dari kasur dan bergegas untuk membuka pintu itu.

"Shafa, kenapa teriak-teriak ada apa?". Tanya marlina dengan wajah khawatirnya .

"Eh , kedengeran sampai bawah ya nek?". Bukan jawaban yang didapat marlina justru pertanyaan dari cucu satu-satunya itu.

Marlina menjitak dahi shafa dengan gemas . "Banget lah!, kirain kamu kenapa".

Shafa mengusap dahinya yg terasa sakit , lalu menatap marlina dan kembali senyum . "Shafa seneng nek, akhirnya di notice doi". Jawabnya dengan memegang pipinya gemas akan tingkah laki-laki tadi.

Wanita setengah abad itu memandang cucunya ini sembari menggelengkan kepala heran , marlina berfikir kalo doi yang dimaksud shafa adalah idolanya yg berasal dari turki. Mengingat jika dulu banyak sekali poster laki-laki di kamar gadis itu, sebelum dibuang oleh papanya.

"Cepatlah bersiap-siap. Kakek nanti mau ngajak kamu belanja bulanan". Perintah dari marlina dijawab anggukan semangat dari shafa. Setelah bilang gtu , marlina turun ke bawah dan shafa langsung menutup pintu kamarnya dan segera mandi biar tidak terlalu lama.

1 jam 15 menit , shafa berhasil menyelesaikan semuanya. Sekarang gadis itu tampak bersih dan lebih cantik dari sebelumnya. Gamis biru laut dengan jilbab yang senada menambah kesan anggun pada diri seorang shafa. Gadis itu berputar didepan cermin untuk memastikan penampilannya dan kembali tersenyum menatap pantulan dirinya di cermin besar itu.

"Perfect". Ucapnya lalu mengambil tas slempang di gantungan dan keluar kamar.

"2 jam". Ucap luis singkat setelah melihat jam yg bertengger manis di pergelangan tangannya.

Shafa yg saat itu baru nyampai disamping kakeknya hanya menampilkan senyum tidak berdosanya. "Maaf kek".

Luis menganggukkan kepalanya mengerti. "Ya udah ayo, MAR kita berangkat". Teriak luis saat sampai didepan pintu.

"Jangan lupa beli susu kedelai!". Jawab marlina tak kalah keras dari arah dapur.

"YO!". Shafa hanya menggelengkan kepalanya mendengar jawaban yang sangat singkat itu. Terkadang gadis itu berfikir , kok bisa neneknya betah sama orang modelan kakeknya ini. Apa karna jodoh ya?.

Shafa terkejut saat tangannya di genggam oleh kakeknya , mereka berdua menuju mobil berwarna putih yang sudah terparkir rapi dihalaman. Kedua orang itu mulai memasuki mobil dan meninggalkan pekarangan rumah elit disana.

CINTA YG PULANG (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang