BAGIAN 22 : BAD DAY

87 10 0
                                    

Jangan lupa untuk vote

Selamat membaca

.

.

.

بسم الله الرحمن الرحيم

"Rindu dan Benci itu beda tipis"

-R-

22. BAD DAY

Hari ini Sma Bayangkara tampak damai , tak ada laporan mengenai pembullyan maupun pertengkaran dari sebulan lalu. Suasana seperti inilah mungkin yang sangat diinginkan oleh guru , tapi tidak untuk tiga orang yang saat ini tengah ghibah di depan kelas saat jam istirahat.

"Gue kangen shafaa". Rengek tika yang sedari tadi tidak berhenti mengucapkan kata 'kangen' pada kedua temannya.

Fira memutar bola mata malas , sejak kemarin tika selalu saja bilang gitu. Dia pikir hanya dirinya yang rindu pada sahabatnya itu?.

"Bisa diem gak?, yang kangen shafa bukan lo doang". Cibir fira sambil memainkan ponsel ditangannya.

Ara mengangguk mengiyakan ucapan dari fira. "Shafa bohong ya?,katanya akan ngirim surat kalo sudah sampai disana. Ini udah satu bulan dia gak ngirim kabar , apalagi dia juga jarang pegang hp kayaknya. Pesanku yg tgl 24 aja belum dibalas sampai saat ini".

"Kalo ada dia pasti kita sudah masuk daftar murid bandel". Kata tika dengan wajah tertekuk.

Ara menggeplak bahu tika dengan keras . "Bandel kok seneng , shafa aja udah insyaf kok".

"Ya kann gimana ya?, tau dah". Sungutnya sebal.

15 menit hening , tidak ada pembicaraan diantara mereka bertiga . Mereka semua sibuk dengan pikirannya masing-masing , sampai suara dari seorang pria berhasil membuat ketiganya shok bukan main.

"Misi ada paket dari nona shafa danazra untuk fira , tika dan ara". Ucap seorang pria berbaju merah sambil merogoh di tas besarnya sebuah surat dan memberikannya pada mereka.

Fira mematikan ponselnya saat suara kurir itu terdengar , kali ini gadis itu melihat ke arah kurir yang memberikan suratnya pada tika.

Mereka bertiga sebenarnya bingung juga , kok bisa kurir JNT masuk ke halaman sekolah hanya demi sebuah surat?. Apa di suratnya memang tertulis alamat sekolah?.

Fira menerima surat dari kurir JNT itu. "Cuman satu surat pak?". Tanya ara dengan wajah keponya.

Kurir JNT itu menganggukkan kepalanya , lalu ijin pergi karna mau mengantarkan paket yg lainnya.

"Ayo buka cepetan ka". Paksa fira dan ara dengan wajah yang sangat gembira , mereka bertiga bahkan tidak peduli kalau sudah jadi pusat perhatian.

Tika menganggukkan kepalanya mengerti . Kebetulan tika duduk diantara fira dan ara , jadi bisa lebih leluasa membaca surat bersama.

Perlahan amplop berwarna coklat itu terbuka , kertas putih berukuran sedang itu sudah keluar dan terpampang jelas tulisan seseorang yang sangat mereka rindukan.

CINTA YG PULANG (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang