BAGIAN 35 : KEPUTUSAN SHAFA

90 6 0
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

"Seiring berjalannya waktu , kita akan selalu berpisah dengan orang yang saat ini bersama kita. Entah itu untuk selamanya ataupun sebentar , itu tidak selalu buruk kan ? Berpisah dengan orang yang disayang dan bertemu dengan orang yang dirindukan. Alam akan selalu menyeleksi , siapakah orang yang pantas bersama kita nanti."

-Author-

35. Keputusan shafa

"Shafaa pulangg". Teriak gadis itu sambil membuka sepatu ketsnya.

Suara langkah kaki dari arah dalam rumah membuat shafa mendongakkan kepalanya untuk melihat siapakah yang menghampirinya.

"Kakek?"

"Habis dari apartemen risa lagi?"

Shafa menegakkan badannya , berjalan menghampiri kakeknya dan tak lupa memakai sandal rumah berbulu yang sudah tersedia didepan pintu.

"Iya , kan shafa selalu ijin untuk hal yang sama" . Angguknya sambil meraih tangan yang sudah keriput itu untuk menciumnya.

Luis menerima ciuman shafa pada punggung tangannya , lalu tersenyum. Ponpes itu benar-benar berhasil merubah sikap anak muda didepannya ini.

Meraih pundak cucunya dan merangkulnya. "Kakek dengar , teman risa yang satu apartemen itu baru sampai tadi pagi dari indonesia"

Shafa menghentikan langkahnya dan menatap luis dengan alis terangkat sebelah. "Kakek tau darimana?"

"Entahlah"

Gadis itu mendengus kesal mendengar jawaban orang yang bisa dibilang kepala 5 itu. "Ohiya kek , shafa rindu mama papa. Shafa mau pulang"

Luis menyamankan duduknya di sofa tepatnya disamping shafa yang saat ini terlihat kelelahan. "Kamu yakin?"

"Yakinlah , masa ketemu mau ketemu ortu gak yakin?"

"Kamu yakin ninggalin kakek?". Tanya luis sekali lagi dengan wajah sendu.

Wajah shafa cengo mendengar pertanyaan kakeknya yang seolah-olah tidak setuju dengan permintaannya. "Lah ? Kan shafa udah lama disini. Lagipula kakek sendiri menyetujuinya kapanpun shafa minta pulang. Harusnya shafa udah di indonesia bulan lalu"

"Iya - iya , nanti kakek pesankan tiket pesawatnya biar kamu bisa pulang besok"

"Benarkah?". Tanya shafa dengan wajah cerianya. Luis menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Yes , shafa mau mandi dulu . Mau ketemuan sama mereka di cafe sekalian pamit ke mereka". Ijinnya dan langsung melesat pergi ke kamar mandi .

Melihat reaksi cucunya itu membuat luis menggelengkan kepalanya. Malam ini akan menjadi terakhirnya bersama gadis kecil itu , selalu bersama shafa membuat luis merasa kehilangan jika gadis itu tidak ada bersamanya besok.

"Shafa udah pulang?". Tanya marlina dari arah dapur dengan celemek ditubuhnya.

Luis membalikkan badannya dan menatap istrinya , mengangguk singkat sebagai jawaban.

CINTA YG PULANG (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang