BAGIAN 37 : PERTANYAAN HATI

79 9 0
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

"Terkadang keraguan memang harus dipastikan dengan pertanyaan yang terus berulang"

-o0o-
HAPPY READING
-o0o-

37.Pertanyaan hati

Rumah mewah yang asri dengan bunga yang bermekaran didepan teras menambah kesan damai pada bangunan bercat putih ini.

Diatas langit yang biru tengah banyak hilir mudik sekawanan burung yang tengah hinggap diranting pepohonan. Cuaca yang sangat cocok untuk pergi naik mobil bersama keluarga. Seperti yang dilakukan oleh dua orang ini misalnya ..

"Lo bangunin gue pagi amat yan, gue masih ngantuk tau". Gerutu gadis berhijab putih keemasan itu sambil diiringi mulut yang sesekali menguap.

Ian , mengendarai mobil milik papa sang gadis dengan gaya coolnya. "Ini tuh dah siang fa , liat tuh bebek aja udah pada mandi disungai". Tunjuk Ian dari arah kanannya dengan dagunya.

Shafa mengikuti arah tunjuk Ian sambil menatap sekawanan bebek hitam itu dengan malas. "Hubungannya sama gue apaan?". Tanya nya dengan sengit.

"Ya Lo harusnya mikir, bebek yang engga punya akal saja bangun pagi ngurus anaknya. Coba lihat diri Lo.." Ian menatap Shafa sekilas sambil menggelengkan kepalanya.

"Daripada Lo sok bijak mending fokus nyetir aja". Kata Shafa sambil menyangga tangan kanannya di jendela mobil untuk menumpu kepalanya.

"Iya deh"

Hampir 30 menit mereka berkendara dengan keadaan hening. Shafa yang sibuk dengan menutup matanya kembali, sedangkan Ian yang sibuk dengan fokusnya dalam menyetir.

"Lo mau mondok lagi apa gimana fa?". Tanya Ian memecahkan keheningan.

Gadis manis itu membuka matanya dan menatap orang yang saat ini tengah menyetir di sampingnya, helaan kasar keluar dari mulut shafa. "Gue gak tau"

Alis Ian menyatu tanda masih belum puas dengan jawaban Shafa. "Kok gk tau?"

"Gue gk mau kuliah lagi, gue juga engga mau ngikutin peraturan di ponpes"

"Lah? Lo jadi manusia engga berguna dong?". Celetuk Ian

Kedua bola mata Shafa menatap Ian tajam saat orang yang ditatap justru terkekeh dengan tak tau dirinya. "Ya gak gitu juga konsepnya teman"

"Hhh sorry , jdi?". Tanya Ian sekali lagi.

"Mungkin gue akan jadi pengangguran"

"Tuhkan, itukan sama aja engga berguna". Ejek ian sambil terkekeh dengan mata membentuk bulan sabit.

"Gue kerja deh". Putusnya final , akhir-akhir ini Shafa bingung kenapa orang-orang bertanya pertanyaan yang sama ke dia?.

"Gue gk yakin kalo Lo kerja"

"Yaudah sih yan , fokus nyetir aja. Lo cerewet banget". Dengusnya sebal.

"Lo lucu fa , pantes aja dia suka sama Lo". Ucap Ian sambil tersenyum menatap jalanan raya yg lumayan lenggang itu.

"Menurut Lo , emang dia beneran suka ama gue? Gue terlalu takut untuk percaya. Kadang perasaan tidak akan datang secepat itu". Tanya Shafa dengan suara lirih.

CINTA YG PULANG (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang