BAGIAN 34 : KEUSILAN GUS ANAN

99 6 0
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

"Selain melepasmu , hal menyakitkan apa yang bisa menyakitiku lebih dari itu?"

-Pasha lorenzo-

34. Keusilan gus anan

.

.

.

Pagi hari~

"Teo mana?". Tanya gus anan pada setelah habis dari perpustakaan, tangan kanannya kini juga telah berisi beberapa kisah nabi yang menurutnya sangat indah untuk dibaca.

Laki-laki yang saat itu tengah menyetrika bajunya pun mengangkat kepalanya dan menatap si empu. "Gak tau , emang gk ijin sama kamu?"

"Gk tuh"

"Emang kenapa tumben banget kamu ingin nemuin dia?". Alis lintang menyatu , tanda tanya memenuhi wajah yang penuh dengan keringat itu.

"Gpp sih , pingin aja"

Lintang menarik nafas lalu membuangnya dengan pelan . Hal itu mengulang hingga tiga kali , wajahnya sekarang cukup panas karna hawa dari setrika ditangannya dan sekarang? Hatinya panas gara-gara ucapan pemuda didepannya yang menurutnya sangat menyebalkan.

"Nan mending kamu pergi sebelum aku lempar setrikaan ini ke kamu". Perintah lintang dengan nada tertahan.

Kepala gus anan miring ke kanan sedikit dengan wajah yang penuh kebingungan. "Lin? Rian mana?". Tanya gus anan sekali lagi dengan kepala yang beralih jadi menelusuri kamar asrama dengan teliti.

Seolah tuli , lintang tidak menjawab pertanyaan gus anan. Bisa dibilang , lintang takut jika nanti orang didepannya ini benar-benar ingin membuatnya melemparkan setrikaan ditangannya.

"Heh , kalo orang tanya itu dijawab!". Omel gus anan sembari menepuk pundak lintang dengan kesal.

Kegiatan menyetrika lintang terhenti , laki-laki itu mencabut kabel setrika dan menaruhnya di samping baju kokonya yang tergeletak sempurna di lantai beralaskan selimut itu.

"Gak tau , sibuk kali " jawabnya sedikit tak santai . "Emang kenapa kamu nyariin rian?". Tanya lintang dengan hati - hati , kalo pemuda ini menjawab hal yang sama . Dirinya pasti akan melemparkan sandal ke arahnya.

Gus anan menatap lintang yang tengah menatapnya . "Emm , cuman pingin tanya aja"

Lintang menutup matanya , nafasnya memburu. Orang yang saja menjadi temannya satu minggu ini sungguh pintar sekali membuat orang kesal disampingnya.

"Mending kamu keluar sekarang saja , sebelum saya lempar sandal ke arah kamu!"

Gus anan menganggukkan kepalanya mengerti , lalu memakai sandalnya dan bersiap untuk keluar dari kamar asrama nya.

Saat kakinya hendak keluar , gus anan menolehkan kepalanya kebelakang dan menatap lintang yang masih dalam posisi yang sama.

"Btw lin , sandal kamu di ambil sama si joko buat main harta karun katanya". Ucap gus anan sambil terkekeh melihat reaksi lintang yang sebentar lagi akan meledak.

"Anaaan!!! Kenapa di pinjamin ke joko sihhh Astaghfirullah". Teriaknya dengan wajah yang sangat kesal.

Gus anan memandang lintang dengan raut bingungnya . "Dipinjamin? Joko langsung ngambil kok , kirain itu sandal gk ada pemiliknya jadi aku biarin"

"Gak ada pemiliknya dong katanya". Batin lintang berteriak , kalo dia engga ingat ini di ponpes sudah dia pastikan gus anan akan di cekik ama dia.

CINTA YG PULANG (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang