BAGIAN 18 : PILIHAN IAN

110 11 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Setidaknya gue bahagia bersama mereka"

-ianbukaniyan-

18. Pilihan ian


Laki-laki yang saat ini tengah berjalan dengan hentakan kasar itu, tidak menampilkan senyuman dari kemarin. Sesekali dia menendang kerikil yang dilaluinya dengan keras dan mengabaikan orang yang sedang mengejarnya saat ini.

Seseorang yang dibelakangnya pun menarik tangannya dan hampir saja tubuhnya terjungkal kebelakang karna tidak siap akan tarikan secara tiba-tiba. Ian hanya melirik si penarik dengan keji dan segera melepaskan pegangan tangan itu.

"Gue salah apa sih yan? Dari kemarin lo diemin gue kayak gini?" Tanya laki-laki itu sambil mengacak rambutnya frustasi. Sungguh selain tidak suka shafa jadi milik oranglain, dia juga tidak suka diabaikan tidak jelas seperti ini.

"Makanya intropeksi gus!" Balasnya dengan sengit

"Coba lo ngomong jangan kayak anak perawan!, gue mana ngerti maksud lo?" Sarkasnya dengan tajam.

Ian menghembuskan nafas kasar ,lalu berjalan mendekat ke arah gus anan. "Sesama lelaki aja gk bisa memahami, apalagi sama cewe?" Ejeknya, dengan ujung bibir bagian kiri tertarik keatas.

Gus anan mengusap wajahnya kasar, lalu kembali menghembuskan nafas untuk yang kesekian kalinya. Kali ini ia menatap ian dengan tajam, "Kalo lo cewe gue rela ngalah yan!, tapi masalahnya lo itu cowo!, lo ngambek gk jelas kek gini gak bikin gue gemes , Jatuhnya pengen gue lempar ke jurang!". Kalimat gus anan buat gengsi ian semakin besar.

Sebenarnya dia gk marah, cuman agak kesel aja sih. Ian pun membalikkan badannya dan mencoba melanjutkan jalannya, namun perkataan gus anan berhasil buat langkahnya terhenti.

"Ap karena tadi malem?" Tebak gus anan dengan alis bertanya.

Ian yang mendengar itu sontak menganggukkan kepala dengan samar. "Makanya! Kalo gak mau dikerubung sama kecoa itu, habis makan dibersihin!" Omelan gus anan akhirnya terdengar.

Laki-laki bermata sipit itu langsung memutarkan badannya saat mendengar sindiran halus itu. Yap dia merasa tersindir . "Harusnya lo bangun gue gus!, biar gue bersihin lalu tidur. Bukannya biarin gue diruang tamu sampai badan gue gatal semua!" Kalimat tak terima itu akhirnya ian keluarkan.

"Ya itu salah kamu!, berani berbuat berani tanggungjawab!"

"Bodo ah. Kesel sama kamu,gue gus!" Ian membuang wajahnya yg tertekuk ke arah lain.

Gus anan terkekeh pelan saat mendengar kalimat ian. Bagus juga kata gue dan kamu disatukan. Diapun berjalan mendekat ke arah ian lalu menjulurkan tangannya.

Ian hanya memandang tangan yang masih di atas udara itu dengan pandangan bingung, "Saya minta maaf" ucap gus anan menjawab tanda tanya pada laki-laki itu.

Laki-laki itu tiba-tiba merasa canggung, dia berdehem singkat lalu menyambar tangan gus anan itu sebelum...

"Tapi boong" ucap gus anan dengan lempeng dan tangan yg sudah ditarik sebelum ian memegangnya.

"Tuhkan!,rese banget" ian pengen nangis rasanya, punya temen yg jahilnya kek joko tetangga di kampung rumahnya.

Tawa gus anan kembali meledak, dia sangat suka mengerjai teman beda rahimnya ini. Tanpa basa basi gus anan mendekat ke ian lalu merangkul bahunya.
"Udah ayo beli eskrim" ajak gus anan.

Tawaran itu tentu sangat menggoda bagi ian, apalagi makanan manis itu. Ah sial! Dia tau kelemahan ian.

Belum sempat ian mengangguk dia sudah di tarik paksa oleh gus anan menuju ke supermarket yg terletak di seberang ponpes ini. Bahagia? Tentu, pertengkaran spt ini bahkan sudah terjadi berkali-kali. Entah gus anan atau ian yang salah,ujung2nya gus anan juga yang minta maaf. Calon mantu idaman mak mu ini!.

CINTA YG PULANG (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang