BAGIAN 17 : CINTA SEGITIGA

159 15 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

"Gue mencintainya karna itu gue menolaknya dan memilih menjaganya dari jauh"

-Haizaranantha-

17. Cinta segitiga

"Gak bisa kang!, kalian gk boleh masuk. Alasan kalian gak jelas!" Laki-laki yang menggunakan sarung bali itu berdecak sebal. Diperkirakan umurnya lebih muda tiga tahun dari mereka bertiga.

"Eeh ini bocil ngeyel banget, kita ini mau ketemu anan. Kita ada perlu" Marsha berujar dengan nyolot, udah lebih dari sejam mereka beradu mulut dengan penjaga ponpes ini yang diperkirakan bagian keamanan.

"Gus kang!" Laki-laki itu membenarkan ucapan marsha dengan kesal.

"Ah iya itu maksud gue, intinya kita mau ketemu gus anan!" Jelasnya dengan rinci.

"Emang kalian mau ngapain sih?, ponpes lagi libur jdi gk ada yang bisa kalian kunjungi" sungutnya dengan badan yang masih ditengah-tengah mereka menutupi jalan masuknya ponpes.

"Heh bocah! Yang mau ngunjungi anak-anak sini siapa? Kita ini mau ketemu anan" sinis jery saat melihat laki-laki didepannya ini menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.

Pasha hanya memijit pangkal hidungnya sembari menghela nafas kasar. Perdebatan mereka bertiga tidak luput dari pengawasannya sedari tadi. Dia memejamkan matanya lelah, sebenarnya jika anak ini tidak mempersulitnya pasti dia bisa langsung berbincang dengan gus anan lebih cepat.

Tanpa berpikir panjang, pasha langsung masuk dan melewati mereka bertiga dengan santai. Kenapa dia tidak kepikiran daritdi? Gerbang terbuka lebar dan hanya ditutupi oleh satu orang bocah yang mulutnya sungguh sangat kepo.

Laki-laki bersarung bali itu melototkan matanya saat melihat pasha berjalan sudah cukup jauh memasuki area ponpes dengan santai.

"Woy kang!" Teriaknya dengan keras dan berhasil diabaikan oleh pasha.

Jery dan marsha langsung berlari dan mengikuti pasha dibelakangnya.

"Kang berenti!" Teriaknya sambil lari tergopoh-gopoh.

Mereka bertiga semakin mempercepat langkah kakinya saat laki-laki itu mengejarnya. Untung suasana ponpes masih dlm masa liburan jadi sepi, apalagi saat ini mereka bertiga melewati kawasan santri putri dengan damai.

Dua orang laki-laki yang habis menunaikan sholat dhuhur itu sedang duduk santai di pelataran masjid, kening keduanya mengernyit saat melihat satu orang yang mengejar tiga orang di siang yang sangat terik ini. Keduanya saling berpandangan dan memutuskan untuk menghampiri mereka berempat.

"Kang fadil ngapain teriak-teriak mulu kang?" Gus anan bertanya saat sudah sampai didekat laki-laki bermulut kepo tadi.

Jery , marsha dan pasha yang mendengar ada suara lainpun langsung menghentikan langkahnya dan memutar balikkan badan. Disana terlihat dua orang yang sangat tampan, yang satu berpakaian koko pendek dengan sarung hitam dan yang satunya juga memakai koko pendek dengan lepis hitam. Sangat kontras dengan tubuh mereka yg tinggi dan wajahnya yang tampan.

"Ngapunten gus, niki wau enten tiyang. Terose ajenge nemoni jenengan tapi boten kulo angsali . Soale tiyange boten jelas" balas laki-laki yang bernama fadil itu sambil menundukkan kepalanya.

CINTA YG PULANG (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang