BAGIAN 52 : HARI BUNGA?

78 9 1
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

"Gak perlu nunggu valentine buat ungkapin kasih sayang aku pada kamu. Intinya, kasih sayang aku sama kamu tidak bisa di ungkapin hanya dengan sebuket bunga ataupun coklat"

-GusAnan-


52.Hari Bunga?

Happy reading

-

Tepat 10 hari lamanya Shafa dirawat. Hari ini mereka sedang bersiap-siap untuk pulang , membereskan beberapa baju dan keperluan untuk dimasukkan ke mobil serta membersihkan ruangan adalah yang dilakukan oleh enam orang yang ada di kamar inap ini.

Tentang Luis dan Marlina , Aldi dan helsa sengaja tidak memberitahukan tentang cucu mereka yang mengalami kecelakaan. Bukannya mereka tidak mau, hanya saja kalo Luis dan Marlina pulang, itu akan sangat merepotkan kedua orangtua tersebut. Sedikit tidak sopan sebenarnya karna tidak memberitahukan hal ini kepada keluarga sendiri. Tapi mau bagaimana lagi? Pakistan tidak sedekat Bogor.

Kembali ke topik awal. Mereka semua sibuk berjalan kesana kemari, ada yang sedang melipat baju bersih, ada yang juga menaruh baju kotor ke kantong kresek , ada yang mencuci piring, ada yang juga menyapu dan masih banyak lagi. Shafa memperhatikan orang yang berada dalam ruangan ini sambil menghela nafas lelah. Dirinya tidak dibolehkan membantu oleh sang mama tercinta dengan dalih tidak boleh kecapekan, padahal dirinya sudah sangat sehat sekarang meski perban di kepalanya belum lepas.

Mata Shafa menjelajah ke seluruh ruangan, memperhatikan satu objek yang menjadi fokusnya. Dengan bawahan sarung dan atasan kemeja putih, dia sangat sempurna di mata Shafa. Tangannya yang sibuk melipat baju bersih miliknya , membuatnya tak kenal lelah untuk sekedar terus memandangnya.

Tunggu dulu..

Kening Shafa mengkerut, detik kemudian dia tersadar. Matanya melotot saat sadar akan penglihatannya.

Baju miliknya di lipat sama Gus anan?

Wtf!!

Hei, bahkan disitu bukan hanya gamis yang ada...

Dengan mata yang masih menatap cemas pada satu orang yang duduk di kursi tunggal itu, kedua tangan Shafa saling mengepal, dadanya berdegup kencang saat melihat tangan putih itu masih melanjutkan melipat baju, kringat dingin pun bercucuran di pelipisnya. Hellow !?disaat ada Fira, Tika, Ara dan mama, kenapa harus Gus anan yang melipat bajunya?

Bagaimana kalo baju haram itu ada disana?

Demi Allah , dia sangat takut kalo Gus anan memegang baju itu. Kedua mata tajam itu bahkan sangat fokus dan lihai untuk melipat kedua bajunya, seolah bukan masalah besar yang harus di ributkan.

"GUS!". Panggil Shafa dengan keras. Panggilannya saja mampu membuat semua orang menghentikan pekerjaannya.

Shafa yang sadar kalo suaranya begitu lantang , dia pun berdehem singkat untuk mengurangi kegugupannya.

"Iya fa?". Jawabnya dengan lembut. Mata Gus anan menatap Shafa dengan teduh, membuat Shafa sedikit frustasi kenapa dia tadi memanggil laki-laki itu dengan keras?

"Kamu kenapa sayang?". Tanya mama Shafa dengan wajah khawatirnya, wanita setengah abad itu menghampiri putrinya setelah meletakkan piring kotor yang di cucinya.

CINTA YG PULANG (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang