1| Prolog

3K 213 5
                                    

"Ayah, Zana ke toilet sebentar ya" Izin Zana, yang sejak tadi bergerak gelisah.

Saat ini Zana sedang mengikuti pengajian anak seusianya, yang langsung dibimbing oleh ayahnya.

Setelah mendapatkan izin dari Dirga,ayah Zana, barulah gadis itu pergi berlari ke kamar mandi masjid.

"Alhamdulillah" Ucapnya lega, setelah menyelesaikan urusannya di kamar mandi.

Zana ingin memasuki masjid kembali.Namun langkahnya urung, saat ia melihat anak laki-laki seusianya sedang duduk di teras masjid.

Kaki gadis itu bergerak untuk menghampiri anak laki-laki itu.

"Assalamu'alaikum. Kamu kenapa disini? Gak ikut belajar ngaji?" Tanya Zana.

Laki-laki itu mendongakkan kepalanya menatap Zana yang kini berdiri di sebelahnya.

"Apa kalau aku mengaji bisa membuat orang tua aku bangun kembali?" Tanya laki-laki itu, tanpa menjawab salam Zana.

Zana mengerutkan keningnya. Tak paham dengan maksud laki-laki itu.

"Memangnya orang tua kamu tidur dimana?" Tanya Zana, yang kini ikut duduk di sebelahnya anak lelaki itu.

"Kata Oma, mama dan papa aku udah tidur di dalam tanah. Mereka udah di ambil sama Allah. Padahal aku udah jadi anak baik, kenapa Allah masih ambil mama sama papa aku" Ucap anak lelaki itu.

Zana tersenyum, ia sedikit paham sekarang. Orang tua anak laki-laki ini sudah meninggal ternyata.

"Kata bunda aku, semua orang yang hidup akan kembali sama Allah. Allah sayang sama orang tua kamu, makanya Allah jemput orang tua kamu lebih cepat" Ucap Zana.

"Tapi aku masih butuh orang tua. Aku iri sama teman-teman yang masih punya orang tua. Dulu waktu TK ada mama dan papa yang ambilin raport aku, sekarang saat bagi raport selalu oma yang ambilin" Ucap bocah laki-laki itu sedih.

"Kamu beruntung masih pernah kenal orang tua kamu, dan masih bisa merasakan kasih sayang orang tua kamu. Mau dengar kisah baginda nabi Muhammad?" Tawar Zana.

Laki-laki itu menatap Zana penasaran.

"Zana, aku disuruh ayah kamu buat manggil kamu. Pantesan lama banget di kamar mandinya. Sekarang giliran kamu yang ngaji" Ucap salah satu teman Zana di pengajian.

"Ah iya bentar lagi Zana masuk" Ucap Zana.

Zana menatap laki-laki itu. Ia ingin menceritakan kisah baginda nabi Muhammad yang sering ia dengar dari bundanya. Tapi ia harus masuk ke dalam masjid lagi untuk mengaji.

"Nanti akan aku ceritakan jika Allah mengizinkannya. Nama ku Zana Azuhra Ariendra" Ucap Zana tersenyum, kemudian ia berdiri hendak memasuki masjid.

"Aku akan tunggu kamu di sini untuk menceritakan kisahnya. Nama ku Bara. Ingat jangan ingkar janji!" Ucap Bara.

Zana menoleh, dan melambaikan tangannya.

"Oke. In syaa Allah, Bara" Ucap Zana, kemudian benar-benar masuk ke dalam masjid. Meninggalkan Bara sendirian di teras masjid.

***

Bait Cinta(END)/Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang