"Tidurnya disini berdua nggak papa ya?" ucap Naura yang dibalas anggukan Ayana dan Zellica, cewek itu lalu memberikan dua pasang piyama miliknya pada teman dan pacar adiknya ini. "Pake baju ini kalau tidur, terus jangan lupa cuci kaki, cuci muka, ambil wudhu, kalau bisa solat sunat dulu sebelum tidur." lanjut memberi pesan.
"Kayak Abang gue aja Kak," ceplos Ayana membuat Naura tertawa.
"Abang lo yang ceramahin gue, Dek." jawab Naura lalu keduanya tertawa, Zellica cuma cengar-cengir canggung doang. "Eh, btw, minum nggak lo?" tanyanya kemudian ke Ayana, membuat cewek itu mengernyit heran. Sementara Zellica udah ngacir ke kamar mandi duluan buat berganti baju.
"Minum?" tanya balik Ayana.
Naura agak mengintip ke pintu kamar mandi yang tertutup rapat memastikan Zellica tak akan mendengar percakapan keduanya, Ayana jadi ikut noleh ke belakangnya tapi cepat noleh lagi ke Naura. Kakaknya Nandar itu memberi kode dengan mengangkat tangannya memperlihatkan jempol dan kelingking ke dekat bibir.
Ayana berseru begitu saja langsung paham, cewek itu meneguk ludah.
"Belum pernah, tapi penasaran soalnya temen-temen gue udah pada nyoba." kata Ayana agak berbisik hati-hati.
Naura tersenyum penuh arti, "Kamar gue, di samping kamar Nandar. Tau kan?" katanya yang di balas anggukan Naura, "Nanti lo ke atas aja, tapi pas temen lo udah tidur. Oke?"
Ayana mengangguk antusias, "Minum apa btw?"
"Bir aja dulu, lo pemula." jawab Naura tak kalah antusias, cewek itu tak lama pamit pergi ke kamarnya sambil menutup pintu kamar tamu yang akan di pakai Ayana dan Zellica malam ini.
Oh iya, kebetulan Mamanya Nandar lagi lembur, terus juga kayaknya nginep di kantor jadinya Naura agak merasa bebas mengajak Ayana masuk ke lingkaran setannya.
Sambil menunggu Zellica selesai di dalam kamar mandi, Ayana memilih duduk di pinggiran kasur dan memainkan hapenya. Tak lama pintu kamar mandi terbuka membuat Ayana menoleh, muka polos Zellica membuat Ayana tersenyum kecil.
"Kayaknya ngantuk banget?" tanya Ayana sambil menyimpan hape asal di atas kasur, Zellica yang sedang melipat bajunya menoleh singkat lalu mengangguk lemah.
"Udah terbiasa disuruh tidur di bawah jam 10 sama si Rindu, jadi kalau udah deket-deket situ suka ngantuk." jawab Zellica lalu menyimpan bajunya di atas meja rias yang kosong itu, cewek itu berjalan ke kasur dan asal loncat aja langsung berbaring. "Gue tidur duluan ya, Kak?" izinnya yang dibalas deheman Ayana yang udah jalan masuk ke kamar mandi.
Ayana mengganti bajunya dengan piyama yang diberi Naura, cewek itu juga menyempatkan mencuci mukanya dan sengaja berlama-lama berkaca karena riasan kecilnya yang susah di hapus. Mana cuci mukanya nggak pake facial wash kan, mana tau Ayana bakal tidur di rumah Nandar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nandar: Kakak Kelas Kesayangan
Fanfiction[completed] "Kak Ay, dewasa bukan diukur dari dia umur berapa aja, walau beda satu tahun, memangnya Kak Ay bisa menjamin Nandar itu slalu berpikir tentang hal-hal sepele seperti belajar dan main doang? Yuk, pacaran, cobain satu hari aja, pasti ketag...