Seperti biasa malam ini kakak perempuan dan Mamanya kembali berdebat, entah karena apa kali ini yang pasti Nandar tiba-tiba ikut kena omelan. Karena terlanjur kesal, Nandar minggat aja dari rumah mau numpang tidur ke rumah Ari yang aman damai tak ada keributan.
Nandar: gua ribut sama nyokap
Ari: o sj
Nandar: otw
Ari: sekaliiiiii aja dar, lu minggat ke rumah ajun atau bintang
Nandar: rumah lu paling tenang
Ari: gua yang repot bangsat
Nandar: nggak nyebat
Nandar: janji
Ari: o
Nandar: gua beli cemilan
Ari: oke
Nandar: murahan, disogok cemilan doang mau
Ari: NGGAK USAH KE RUMAH GUA!!!
Nandar: canda
ReadSetelah mengirim pesan pada temannya itu, Nandar beneran pergi keluar rumah dengan motornya itu dan tanpa helm. Bersama angin malam yang menusuk kulitnya, Nandar merasa sedikit lebih tenang dari sebelumnya.
Sebelum benar-benar sampai ke rumah Ari, Nandar menyempatkan belok ke minimarket membeli cemilan sesuai yang dia janjikan pada Ari. Cowok itu baru saja turun dari motornya menatap seorang cewek baru aja keluar dari minimarket dengan langkah terburu-buru, kayak Jesya, cewek yang lagi di incar salah satu temannya sekaligus cewek yang dulu pernah nembak Nandar.
Alis Nandar terangkat tinggi melihat sesuatu yang seharusnya nggak dia lihat ketika Jesya berjalan membelakanginya, sesuatu yang sangat sensitif bagi perempuan.
Nandar ingin memastikan, cowok itu bukannya segera masuk ke minimarket malah berjalan mengikuti cewek yang di tebaknya adalah si Jesya. Makin dekat Nandar perhatikan, makin jelas pula sesuatu yang gak seharusnya Nandar lihat. Cowok itu lalu mempercepat langkahnya.
"Tuh kan, bener." ucap Nandar ketika menarik Jesya berbalik untuk menghadapnya.
Tanpa banyak bicara, Nandar melepas jaketnya lalu mendekat ke arah Jesya dan melilitkan jaketnya ke pinggang Jesya.
"Dari alfa lo tembus, gua takut salah orang jadinya gua ikutin lo. Mumpung ini agak sepi, gua pastiin biar lo nggak malu-malu amat." ucap Nandar disela gerakannya yang sedang mengikat jaket bagian lengannya di depan perut Jesya, mukanya deket banget bikin Jesya harus tahan nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nandar: Kakak Kelas Kesayangan
Fanfiction[completed] "Kak Ay, dewasa bukan diukur dari dia umur berapa aja, walau beda satu tahun, memangnya Kak Ay bisa menjamin Nandar itu slalu berpikir tentang hal-hal sepele seperti belajar dan main doang? Yuk, pacaran, cobain satu hari aja, pasti ketag...