33# Sisi Manja

280 44 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Namanya juga lagi bucin, mau segimanapun orang-orang menjatuhkan kalau kitanya bucin ya nggak bakal terpengaruh.

Kayak Ayana, kesabarannya diuji semenjak kejadian di Aula dua hari lalu. Banyak banget cewek-cewek seangkatannya yang nyindir dan menjelek-jelekkan Nandar pas dia lewat, bahkan sampai ada yang berani bilang Nandar ada main belakang di belakang Ayana.

Untung Ayana punya sikap yang bodoamat, jadi nggak terlalu menanggapi dengan serius. Tapi siapa sih yang nggak bikin kesel kalau jeda beberapa menit dia bakalan terus dengar kicauan fans-fansnya Nandar itu?

Ayana nggak suka, Ayana mau ngeliatin kalau Nandar bucin ke dia doang.

Istirahat kedua biasanya para murid-murid sekolah suka malas-malasan istirahat keluar kelas, palingan cuma bakal ngadem diluar lesehan sambil berghibah ria. Termasuk Ayana, cewek itu terbilang nggak pernah kemana-mana dari kelas setiap istirahat kedua.

Tapi kali ini Ayana keluar, sendirian lagi.

Ayana melihat ke lapangan, ada anak-anak kelas sebelas yang lagi pada main Basket dan juga sebagian ada yang cuma nonton di pinggir lapang.

Ayana mengerutkan keningnya melihat sang pacar ikut main Basket juga, setaunya kan Nandar itu Futsal? Kok bisa main Basket juga? Tapi nggak aneh, seorang Nandar apa sih yang nggak bisa.

Sampai tiba-tiba mata Ayana bertemu tatap sama Ajun, iya si Ajun bukan si Nandar. Cowok itu tersenyum penuh arti yang lebih ke meledek, Ayana langsung mengubah ekspresi menatapnya tajam.

Tak lama Ajun main Basket lagi, tapi dia kayak sengaja banget ngarahin bola ke Nandar terus dan membuat cowok itu terus membelakangi Ayana agar tak menyadari keberadaannya. Memang Arjuna brengsek.

"Lo beneran pacarnya Nandar?"

Ayana reflek menoleh ke belakangnya, ada Tasya dari kelas IPA datang bersama tiga temannya. Ayana mengerutkan keningnya merasa aneh sama pertanyaan yang Tasya lontarkan, kayak sinis banget gitu padahal pernah beberapa kali mereka ngobrol dan akrab-akrab aja.

Oh, atau Tasya salah satu member fans club Nandar?

"Iya," jawab Ayana sambil menyandar ke tiang koridor dan melipat tangannya, dagunya terangkat sedikit dengan ekspresi cewek sombong dan belagu.

Tasya terkekeh sinis, "Ngarang kali lo." ketusnya seolah tak puas dengan jawaban Ayana.

"Tuh, anaknya ada di lapangan, coba lo samperin terus tanya langsung." ketus balik Ayana sambil menunjuk arah lapangan dengan dagunya, Tasya hanya melirik lalu kembali menatap Ayana.

"Lo tau nggak sih? Kemarin malem-malem Nandar ke rumah gue cuma buat mastiin gue udah tidur atau belum, kalau nggak salah sih jam dua atau jam tigaan gitu deh." kata Tasya ikut mengangkat dagu menantang Ayana, mendengarnya Ayana terkekeh ringan.

Nandar: Kakak Kelas KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang