43# Peringatan Yang Tegas

192 43 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Temennya Leci: sayang

Temennya Leci: sayang

Temennya Leci: sayang

Temennya Leci: sayang

Temennya Leci: sayang



Nandar tersenyum lihat chat Ayana yang masuk dari notifikasi barnya, cowok itu menyimpan pulpen di atas bukunya lalu meraih hape untuk membuka pesan dari Ayana dahulu.

Belajarnya ditunda bentar mah nggak papa kali.



Nandar: apa

Temennya Leci: :(

Nandar: kenapa

Temennya Leci: nggak mau ketemu apa?

Temennya Leci: empat hari ini aku gak liat kamu jadi kangen banget:(

Nandar: maaf, aku lagi sibuk juga soalnya bolak balik sekolah buat liatin panggung

Nandar: kamu mau aku sekarang ke rumah?

Temennya Leci: kalau lagi capek sih nggak papa

Temennya Leci: nggak usah

Nandar: lagi mau apa sekarang?

Temennya Leci: mau kamu.

Nandar: makanan sayang, lagi mau apa?

Temennya Leci: peluk

Nandar: oke otw

Temennya Leci: nggak lagi capek?

Nandar: enggak

Temennya Leci: nggak ngerepotin?

Nandar: enggak

Temennya Leci: nggak terpaksa?

Nandar: enggak sayang

Temennya Leci: boleh minta otwnya yang cepet?

Nandar: iya boleh

Nandar: tunggu ya

Temennya Leci: iya
Read



Nandar bergegas beranjak dari meja belajarnya menuju lemari dan bersiap, jantungnya berdegup kencang entah kenapa khawatir dengan keadaan Ayana. Nggak biasanya dia minta ketemu pakai cara kayak gitu, sepertinya suasana hati Ayana sedang buruk.

Nandar: Kakak Kelas KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang