38# Lucky To Have You

184 50 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Motor Nandar berhenti di depan kafe, kedatangannya menyita perhatian teman-teman sekelasnya Ayana yang memang pesan tempat di outdoor semua. Mereka kira Nandar datang ingin menjemput Ayana, ternyata tak lama ketiga temannya menyusul tambah Zellica dalam boncengan motor Ari.

Kelimanya jadi pusat perhatian, apalagi Nandar kan yang sengaja di pandangi karena berstatus pacar Ayana.

Nandar nggak langsung turun dari motornya, dia melepas helm dan berkaca pada spion motornya. Sementara teman-temannya udah sibuk turun dan berjalan masuk ke dalam kafe, itu sih Bintang sama Ajun yang memang udah kelaparan aja. Kalau Ari masih nungguin Zellica yang ribet banget ikat rambut dulu dan segala macam.

Zellica selesai dan berjalan sampingan dengan Ari, lalu ketika melewati Nandar, dengan iseng tangannya nabok belakang kepala Nandar dan mengejek karena cowok itu terlalu lama berkaca.

Nandar yang nggak terima balas menoyor kepala Zellica, yang marah jadi Ari. Nandar tertawa lalu menghindar ketika Ari ingin melayangkan tinju padanya, setelah itu Nandar turun dari motor mengikuti langkah Zellica dan Ari di depannya.

Pas lewatin meja-meja teman-temannya Ayana, Nandar notice dan lucunya langsung bertatap muka dengan Ayana.

"Eh? Kumpulnya disini?" ceplos Nandar sambil menunjuk Ayana, yang ditegur mengangguk sambil tersenyum manis. "Mau pulang bareng nggak? Apa mau sama temen-temen aja?" tawarnya kemudian.

Riki yang sejak tadi memperhatikan berdehem keras, "Gua angin disini." Sedetik kemudian gara-gara celetukannya itu membuat teman-teman Ayana yang lain jadi ikut nyeletuk meledek Ayana.

"Berisik!" sentak Ayana marah lalu setelahnya nengok ke Nandar lagi, "Gimana nanti aja, takut kamu nunggu lama." katanya berpesan membuat Nandar tersenyum dengarnya.

Agak seneng aja gitu dengar Ayana pakai aku-kamu secara terang-terangan depan teman-temannya, padahal dulu bilangnya malu.

"Oke, chat aja." ucap Nandar lalu lanjut berjalan menyusul Zellica dan Ari yang sudah di dalam kafe, nggak lupa nunduk dulu biar sopan depan kakak kelas.

Pas Nandar ke dalam, tiba-tiba teman-temannya juga notice keberadaan Ayana dan teman sekelasnya. Ajun langsung minta semuanya pindah duduknya jadi diluar, seneng aja bikin Nandar tertekan.

Jelas, Nandar malu banget sebenarnya, soalnya semenjak warga sekolah tau Nandar sama Ayana pacaran tuh tiap Nandar lewat suka banget diliatin. Apalagi sama teman-teman sekelasnya Ayana, kadang mah kalau nggak ada Ayana suka banget Nandar di jailin.

Meja Nandar nggak jauh sama mejanya Ayana, kelima remaja itu kini mulai saling lihat-lihatan buat milih siapa yang harus memesan.

"Elo aja Bin," titah Zellica seenaknya, Bintang yang ditunjuk jelas protes.

"Apaan?! Nggak, nggak, Nandar aja!" kata Bintang langsung melempar perintah satu-satunya tuan putri di antara mereka ke teman di sampingnya, Nandar tersenyum paksa ketika semua teman-temannya menoleh sambil senyum ke arahnya.

Nandar: Kakak Kelas KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang