Habis diantar pulang Nandar, Ayana berniat langsung tidur karena merasa capek banget. Pagi sekolah, sore jalan sama temen-temennya buat beli beberapa perlengkapan kemping, malemnya les, ya masa sekarang harus gadang buat ngerjain tugas? Nanti ajalah, kan bisa aja nyontek. Eheh.
Tapi niat Ayana musnah ketika dua curut datang ke rumah, Yushi dan Sefiya. Mau emosi, tapi mikir lagi. Mana mereka katanya mau nginep lagi biar bisa berangkat bareng-bareng besok ke sekolah.
Nggak tau aja Ayana bakal di jemput Nandar.
Yushi bawa sheet mask banyak banget, cewek itu bilang mau maskeran di rumah Ayana sengaja biar mereka bertiga glowing pas kemping. Iyain aja.
Sefiya sama Ayana masih sibuk pakai masker, sementara Yushi yang selesai duluan naik ke kasur Ayana dan membuka hape. Bukan hapenya, tapi hape Ayana. Kita lihat, apa ada yang bisa dia bajak?
Buka instagram, Yushi langsung buat snap banyak. Hal random dia posting semua, sebagian muka dia, sebagiannya lagi isi kamar Ayana, termasuk memvideokan Ayana dan Sefiya yang lagi pakai masker sambil debat.
Konyol sih, Sefiya memang agak lemot anaknya, apalagi kalau udah nanya sesuatu. Kalau Sefiya belum paham, mulutnya bakal terus nyerocos. Terus dia nanya-nanyanya ke Ayana? Tercipta lah debat capres.
Sampai tiba-tiba ada notif dari Nandar. Yushi langsung membukanya tanpa ragu, dia berseru kecil ketika melihat satu video yang di dalamnya ada Nandar yang memangku gitar dan Bintang di sebelahnya setengah merem---mungkin di video itu ceritanya Bintang lagi ngedip.
"Ay, Ay, si sayang ngechat." ucap Yushi memberitahu, Ayana yang belum selesai dengan maskernya menoleh sebentar lalu menghadap kaca riasnya lagi.
"Apa katanya?" tanya Ayana.
"Kangen Ayang," Bukan Yushi yang jawab tapi Sefiya, asal banget bikin Ayana emosi dan menabok kecil keningnya dan Yushi yang reflek ketawa.
"Kirim video sih Ay, kayaknya cover lagu. Emang Nandar bisa nyanyi?" kata Yushi lalu membuka video yang Nandar kirim, tapi loading dulu karena harus di unduh.
Ayana mengernyit, "Nggak pernah dia nyanyi depan gue." katanya jadi heran juga, buru-buru dia menyelesaikan pakai maskernya dan nyusul ke kasur lihat video yang Nandar kirim. Sefiya nggak lama ikut nyusul juga, kalau Sefiya sih mainin hapenya sendiri anteng.
Selesai terunduh, video terbuka membuat Yushi dan Ayana merapat untuk menonton.
Di awal video itu muka Bintang depan layar banget, cowok itu senyum sambil mundur ke kasur---entah kasur siapa Ayana nggak kenal--duduk di samping Nandar yang memangku gitar.
Tiba-tiba Bintang nyengir, Nandar yang lagi membenarkan senar gitar lantas menoleh ke Bintang lalu ke layar hape. Mukanya datar aja.
"Yang, ini lagu gua persembahkan buat lo yang bucin banget sama gua." kata Bintang memberi sapaan pembuka, muka Nandar nggak enak banget responnya tapi tetap mengarah ke depan kamera. "Tapi ini bukan cuma buat lu aja, karena gua take bareng Nandar, jadinya lagu yang kita cover buat Kak Ay juga. Kalian berdua kudu terharu sih, soalnya kita berdua so sweet banget." lanjutnya dengan percaya diri, kali ini Nandar tersenyum mau nggak mau karena nama dia ke sebut Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nandar: Kakak Kelas Kesayangan
Fanfiction[completed] "Kak Ay, dewasa bukan diukur dari dia umur berapa aja, walau beda satu tahun, memangnya Kak Ay bisa menjamin Nandar itu slalu berpikir tentang hal-hal sepele seperti belajar dan main doang? Yuk, pacaran, cobain satu hari aja, pasti ketag...