"Ma, mau ketemu pacar Nandar nggak?" tanya Nandar tiba-tiba di acara makan malam bersamanya dengan sang Mama dan Kakak, Naura auto noleh ke Mama untuk melihat responnya.
"Memangnya kamu punya pacar? Sejak kapan?" tanya balik Mama santai lalu menyuap sesendok nasinya, "Naura juga punya?" tanyanya juga pada Naura.
"Nggak ada, belum nemu yang pas. Pacar si Nandar aja noh, cantik loh, kayak Nau." jawab Naura membuat Nandar yang mendengar mendelik.
"Siapa namanya?" tanya Mama kini menatap Nandar.
"Ayana, lengkapnya Cherry Ayana, tapi sukanya di panggil Ay." jawab Nandar lalu tersenyum lebar, Mama terkekeh melihat ekspresi itu. Nandar jarang banget memperlihatkan senyum lebarnya ke Mama, makanya agak gemas kalau tiba-tiba anak bujangnya itu tersenyum untuknya.
"Adeknya si Uyon Ma, temen Nau yang suka nugas bareng disini kalau rame-rame." tambah Naura membuat Mama jadi mikir mengingat yang mana temannya Naura yang bernama Uyon.
"Oh iya, Mama tau." jawab Mama lalu lima detik setelahnya antusias sendiri jadi ingat sesuatu, "Kemarin baru aja Mama ketemu si Uyon di supermarket bareng Bundanya, Mama kaget banget ya ampun Bundanya dia temen Mama waktu SMA." katanya.
Nandar sama Naura kaget banget dengernya. Dunia sempit ya?
"Oh, jadi anaknya si Chintya yang paling kecil pacar kamu Dar? Mama emang belum tau sih mukanya yang mana, tapi Chintya kemarin memang bilang anaknya yang paling kecil sibuk les jadi nggak bisa ikut belanja bulanan." kata Mama menjelaskan, senyum Mama mengembang sangat lebar.
"Luar biasa banget anjrit, mantap." cetus Naura merasa kagum sendiri sama kejutan yang baru saja di dengarnya barusan.
"Bagus dong kalau temenan, bisa juga jodohin Nandar sama Ay." kata Nandar asal membuat Naura reflek mengumpat samar, asal jeplak aja kalau ngomong.
"Wah, padahal tadinya Mama sama Chintya buat rencana mau jodohin kakak mu sama si Uyon." kata Mama membuat Naura lebih kaget lagi dan kini benar-benar mengumpat, Nandar langsung menepuk pipinya.
"Mulut lo," ketus Nandar menegur, Naura hanya mendelik malas.
"Nau tuh sama si Uyon emang nggak bakal jodoh sih Ma, soalnya Nau suka sama temennya dia. Namanya Elvan, cakep bener dah, doain ntar Nau gebet." kata Naura dengan wajah berserinya, Nandar memandangi dari samping dan memasang raut jijik karena melihat muka Naura perlahan memerah merona.
"Iya, iya, asal anak-anak Mama seneng semua." ucap Mama tersenyum, hati Nandar menghangat melihatnya.
Kapan lagi coba lihat Mama sama Naura akur? Yang begini tuh jarang banget, Nandar jadi betah berlama-lama di dapur kalau suasananya terus begini.
"Eh iya Nau," celetuk Mama membuat Naura membalas tatapnya, "Mama udah nabung banyak buat beli tanah kosong yang depan komplek itu, besok sih rencananya Mama mau janjian sama pemilik tanah dan omongin masalah transaksinya. Mama mau buat kafe, jadi nanti kalau Mama mau kerja juga deket. Keren nggak, kafe Mama yang punya?" katanya dengan kerlipan mata binarnya seolah apa yang di idam-idamkannya akhirnya tercapai setelah sekian lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nandar: Kakak Kelas Kesayangan
Fanfiction[completed] "Kak Ay, dewasa bukan diukur dari dia umur berapa aja, walau beda satu tahun, memangnya Kak Ay bisa menjamin Nandar itu slalu berpikir tentang hal-hal sepele seperti belajar dan main doang? Yuk, pacaran, cobain satu hari aja, pasti ketag...