44# Hari Kelulusan [END]

258 44 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Nandar yang sibuk sama kepanitiaannya, Ayana yang menghindar. Satu minggu mereka nggak ada saling menghubungi, Ayana lega banget Nandar nggak ada ke rumah juga buat nanya kenapa mereka nggak ada bertukar kabar.

Ayana menghindari Nandar karena takut, seriusan, kalian tau kan Nandar marahnya kayak apa selain cuma diam? Nah, Ayana takut dimarahin karena masalah rokok, walau Ayana yakin suatu saat Nandar bakalan membahasnya. Ya pokoknya jangan sekarang-sekarang aja, Ayana belum siap.

Malam ini prom night, dan Ayana harus bertemu lagi sama Nandar nanti malam. Sialan, mana harus berpasangan gitu lagi, harus yang satu angkatan lagi. Untungnya Riki bisa diajak kompromi dan dia mau datang menjadi pasangan Ayana hanya satu malam prom night saja walau harus disogok dulu pakai duit makan.

Banyak banget teman-teman seangkatan yang pada bawa mobil, sementara Ayana sama Riki datang pakai motor, mana ribet banget kan Ayana pakai dress. Nggak yang ribet-ribet banget sih sebenernya, cuma di atas lutut aja sedikit.

Tema prom night malam ini kan pesta topeng, jadi semua murid kelas dua belas yang mau lulus pada pakai topeng sebatas menutupi hidung dan mata saja. Ada bersyukurnya Ayana sama tema pesta ini, Nandar jadi susah kan kalau nyari Ayana.

Lucunya bukan Nandar yang cari Ayana, justru Ayana yang celingukan mencari keberadaan Nandar selama acara berlangsung. Nggak usah tanya Riki, anaknya sibuk makan.

Raja dan Ratu mulai diumumkan, dan seperti yang Ayana duga kalau bukan dia yang terpilih. Tapi untuk siswa berprestasi, Ayana dipanggil namanya di urutan kedua.

Sialan banget, Ayana sengaja nggak mau menjadi pusat perhatian, belum lagi kan Nandar jadi tau bentukannya kalau dia naik panggung. Pasti Nandar cepat menemukan Ayana nantinya.

Naik ke panggung, menerima penghargaan, pidato sedikit, lalu turun lagi. Ayana balik lagi bareng Riki, sengaja banget mereka jauh-jauhan sama teman yang lain karena Riki yang meminta. Katanya Riki lagi malas, berada di mood yang buruk sehingga berinteraksi dengan siapapun juga nggak enak rasanya. Sekarang sama Ayana aja Riki terpaksa, mana anaknya mendadak kalem lagi bikin serem Ayana.

"Lo tau? Gua sama lo satu kampus." ucap Riki akhirnya ngajak ngobrol disaat acara sudah berjalan lama, Ayana yang lagi makan cup cake-nya menoleh.

"Najis, kenapa harus sama lo?" ketus Ayana kesal.

"Anjing emang, orang gua SBMPTN ke sana di terima, ya gas wae lah." kata Riki yang dibalas anggukan Ayana. "Masalahnya cewek gua anjir, kita beda kampus dan maksa banget nyuruh gua pindah buat satu kampus sama dia. Gila, dia pikir daftar kampus pake duit gopean? Ya udah, gua putusin aja tadi siang." katanya membuat Ayana melebarkan matanya.

"Goblok,"

"Capek anjir, pacaran sama dia nguras emosi mulu. Dia ambekan parah, cemburuan, pemaksa---ya gitulah."

Nandar: Kakak Kelas KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang