Setelah melewati segala macam ujian, akhirnya hari ini terakhir UNBK. Ayana masuk sesi pertama yang membuatnya akan selesai pertama juga, selama mengerjakan ujian jantungnya udah kayak menghadapi maut aja. Pusing banget kepala mau pecah.
Belum lagi Ayana harus pikirin masalah kuliah, dia harus ikutan SBMPTN ITB agar bisa masuk Jurusan Astronomi di sana. Doain ya Ayana keterima, ehehe.
Seserius mungkin Ayana mengerjakan soal-soal yang ada di komputer, entah jawabannya benar atau salah yang penting Ayana harus yakin kalau dia bisa. Ayana juga nggak mau mengecewakan Nandar, karena dibalik jawaban-jawaban yang dia yakini sekarang itu ada perjuangannya belajar sama Nandar.
Nandar yang katanya suka nyontek ke Ari setiap ada tugas, nyatanya juga kalau diminta jadi Guru pinter juga. Apalagi saat Nandar harus menahan emosinya ketika Ayana ingin diajarkan Fisika dan Kimia yang nggak ada sama sekali dalam pelajarannya di kelas Ayana sendiri.
Bahkan sampai hari ini, Nandar nggak pernah tau alasan kenapa Ayana minta diajarkan. Jelas lah, Ayana nggak akan mau bilang kalau dia mau kuliah di luar kota dan jauh-jauh sama Nandar. Ayana pasti akan mendengar nasihat-nasihat Nandar yang menyuruhnya kuliah di Jakarta aja.
Waktu sudah habis, Ayana keluar dari ruang ujian setelah menyelesaikan semua soal-soalnya. Cewek itu cuma diam menunduk di pendopo pinggir lapangan dengan banyak keraguan, apa akan ada banyak soal yang dia kerjakan?
Ayana khawatir, Ayana takut nggak dapat nilai yang bagus.
Teman-temannya udah sibuk aja mau makan-makan sekelas merayakan usainya ujian mereka, dan Ayana hanya menghela nafas sambil melamun. Jangankan kepikiran untuk makan-makan, Ayana harus fokus dulu sama SBMPTN-nya yang di urus minggu-minggu ini.
Sebenarnya Ayana udah nerima beberapa undangan SNMPTN dari beberapa kampus Jakarta, bahkan dari tempat dimana Uyon kuliah dan Bunda mengajar. Ayana juga ikutan seleksinya, bahkan beberapa kampus sudah menerimanya juga. Tapi Ayana juga ingin mencoba meraih cita-citanya dahulu, beruntung Bunda dan Uyon mengerti dan membantu.
Ya, kalau Ayana nggak keterima, Ayana akan memilih satu kampus bersama Uyon aja.
Uyon: cher, gua kan ada temen di bandung, kebetulan babehnya punya kos kosan jadi gua bisa nawar ke dia kita ngekos di sana cuma tiga harian aja
Uyon: kita berangkat sore, tahan dulu ya, jangan dulu kegoda buat main.
Ayana: iya
Read"Ay, ayo!" ajak Yushi sambil menepuk pelan bahu Ayana, cewek itu mengangkat kepala dan cemberut manyun.
"Gue nggak bisa ikut, sore ini gue ke Bandung." rengek Ayana sedih membuat Yushi ikut manyun bersedih lalu memeluk Ayana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nandar: Kakak Kelas Kesayangan
Fanfiction[completed] "Kak Ay, dewasa bukan diukur dari dia umur berapa aja, walau beda satu tahun, memangnya Kak Ay bisa menjamin Nandar itu slalu berpikir tentang hal-hal sepele seperti belajar dan main doang? Yuk, pacaran, cobain satu hari aja, pasti ketag...