13# "IYA PACARAN, PUAS?!"

314 56 9
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Motor Nandar berhenti membuat Jesya segera turun dari boncengan, cewek itu membuka helm punya Ari yang dipinjam Nandar lalu memberikannya pada cowok sipit itu. Nandar menerimanya lalu menarik lengan Jesya ketika cewek itu ingin melangkah pergi, membuat Jesya kembali menoleh dengan malas.

Nandar terkekeh sinis melihat tingkah angkuh Jesya, "Cih, mana Jesya yang lemah? Yang nembak gua setahun lalu?" katanya agak meledek.

Bibir Jesya maju manyun, cewek itu menghentakkan cekalan tangan Nandar sambil memandangi cowok itu kesal. Ya, sejak Nandar mulai mengajaknya bicara, ledekannya pasti mengarah pada setahun lalu. Menyebalkan.

"Itu Joan, bukan Jesya." ketus Jesya membuat Nandar tertawa yang lebih ngakak, Jesya cemberut manyun lihatnya. Dulu, Jesya candu banget sama tawa itu, tapi sekarang rasanya Jesya ingin membuat tawa itu menghilang dari diri Nandar.

Mungkin sangat menyebalkan untuk hati Jesya sekarang, tapi tidak untuk orang-orang yang berlalu lalang melirik keduanya. Posisi si cowok sedang tertawa bahagia dan si cewek yang manyun lucu justru malah terlihat uwu.

Ah, yang jomblo iri, mana itu seorang Nandar lagi. Si cowok bermulut pedas namun juga memiliki humor yang receh itu baru saja mempublikasikan tembok esnya mencair karena si kakak kelas garang tapi malah tiba-tiba memberi kabar plot twist pacaran sama si youtuber cantik Jesya.

Jelas semua orang kaget, banyak dari mereka tak mendukung karena lebih mencocokkan Jesya dengan Ajun, tapi gak sedikit juga yang menyukai couple baru itu.

Nandar menyelesaikan tawanya, cowok itu menarik Jesya dan menangkup wajahnya. Jesya jelas kaget, matanya melebar kecil menatap was-was Nandar.

"L-lo mau ngapain?" tanya Jesya agak gugup.

"Balas dendam," jawab Nandar santai, Jesya bingung. "Mau bikin Ajun cemburu nggak?" tawarnya kemudian membuat Jesya jadi paham. "Ada Ajun ngawasin lo di pos satpam, Kak Ay juga baru datang sama Abangnya, dia lagi jalan deket-deket parkiran. Kemungkinan besar dua-duanya sekarang lagi liatin gua sama lo." lanjutnya membuat Jesya meneguk ludah lebih gugup lagi.

"Jangan yang macem-macem," pinta Jesya secara nggak langsung menyetujui tawaran Nandar, cowok itu menyeringai kecil.

"Enggak, cuma cium doang." ucap Nandar lalu mengikis jarak dan mengecup singkat kening Jesya, cewek itu yang gak siap merasa lemas tiba-tiba.

"Dar, apa nggak berlebihan?" tanya Jesya sambil menundukkan kepalanya, matanya melirik sekilas ke pos satpam yang mana benar kata Nandar kalau di sana Ajun sedang memperhatikannya tanpa ekspresi.

"Kenapa? Kan lo pacar gua?" tanya balik Nandar melepas kedua tangannya dari pipi Jesya.

"Nandar, lo terlalu berlebihan." ucap Jesya membuat Nandar mengernyit, Jesya mengangkat kepalanya menatap Nandar, "Gue nggak mau lanjut." katanya.

Nandar: Kakak Kelas KesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang