"Bang Uyon balik nggak?" tanya Nandar tanpa membuka matanya, Ayana di samping Nandar menghela nafasnya.
"Enggak kayaknya, soalnya emang ada tugas bareng temennya, jadi nginep." jawab cewek itu.
"Pulangnya ke rumah aku aja, nanti sama si Ratu juga. Rumah kalian sama-sama jauh soalnya, nggak papa ya?" kata Nandar sambil membuka mata kini menoleh ke sampingnya untuk melihat Ayana yang sedang menundukkan kepalanya.
"Iya," jawab Ayana singkat.
Setelahnya diam, keduanya hening. Ayana yang menunduk tanpa tau sekarang Nandar sedang memperhatikannya dari samping, cewek itu bahkan beberapa kali menghela nafasnya entah karena apa.
Kedua orang itu sedang menunggu di kursi tunggu depan meja resepsionis. Tadi sedang kacau-kacaunya Nandar menangis di pelukan Ayana, Ari menelponnya. Kata Ari, Bintang sama Lily sama-sama pingsan. Kalau Lily dibawa pulang ke rumahnya sama Rayhan---satu-satunya orang yang cuma ada di otak Ari untuk dimintai tolong karena Nandar menunggu Ajun, sedangkan Bintang langsung di rawat juga karena demam tinggi.
Mendengar itu Nandar makin histeris aja, bahkan tubuhnya melemas membuat Ayana yang juga tak terlalu bertenaga terbawa duduk di lantai ketika Nandar ambruk. Nandar benar-benar melepas semua emosinya tadi, Ayana untungnya terus menemani.
Dan sekarang mereka sedang menunggu kabar dari Ari soal kepindahan Bintang sama Ajun yang bakal di rawat dalam satu ruangan, VIP lagi. Siapa lagi kalau bukan tuan muda Bintang yang minta?
Iya, Bintang nggak lama bangun dari pingsannya, dia terpaksa di suruh Ari untuk tak menemui Starla dulu setelah dikasih tau Starla kondisinya sudah stabil dan sedang dijaga Zellica. Bintang pas tau Ajun kecelakaan, dia dengan segala duitnya meminta pihak rumah sakit untuk menyatukan kamar rawatnya bersama Ajun.
Ayah Bintang, Mama dan Icel udah di kabarin kok, mereka diminta Bintang untuk datang ke rumah sakit besok pagi-pagi saja oleh Ari biar nggak terlalu buru-buru. Ari khawatir justru nanti mereka kayak Ajun ketika dijalan.
Soal orang tua Ajun, mereka nggak dulu dikasih tau. Ajun meminta untuk Antasena selaku adiknya saja yang diberitahu oleh Ari, dan baru boleh ke rumah sakit keesokan harinya seperti orang tua Bintang.
Yang sibuk bolak-balik Ari sendirian, Nandar di suruh diam menunggu bersama Ayana dan Zellica tetap mengawasi kondisi Starla.
"Jelek ih," ucap Nandar tiba-tiba setelah sekian lama diam menatap Ayana dari samping, Ayana menoleh dengan raut cemberutnya membuat Nandar terkekeh kecil. "Jangan sakit lagi, kamu beneran jelek pas lagi sakit." katanya makin membuat Ayana sebal.
"Kamu juga jelek," ketus Ayana membuat Nandar melebarkan matanya kaget.
"Pertama kali loh ada cewek yang ngatain aku jelek selain si Naura," kata Nandar, Ayana tersenyum mendengarnya membuat Nandar ikut tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nandar: Kakak Kelas Kesayangan
Fanfiction[completed] "Kak Ay, dewasa bukan diukur dari dia umur berapa aja, walau beda satu tahun, memangnya Kak Ay bisa menjamin Nandar itu slalu berpikir tentang hal-hal sepele seperti belajar dan main doang? Yuk, pacaran, cobain satu hari aja, pasti ketag...