Suasana di dalam kendaraan itu begitu sunyi. Masing-masing sibuk dengan pikirannya sendiri. Alex melirik sedikit untuk mengamati wajah Intan yang sembab. Malas untuk menanyakan keadaan wanita di sebelahnya. Dia sudah cukup baik menawarkan diri untuk memberi tumpangan pada Intan. Tak butuh drama lebih banyak untuk mencari tahu mengenai wanita ini dan pria tadi. Yang ada di kepalanya saat ini adalah keadaan Naomi.
"Maafkan aku sudah merepotkanmu.." Intan akhirnya memecahkan keheningan diantara mereka. Alex diam saja dan membiarkan keheningan sekali lagi menyelimuti membuat Intan jadi salah tingkah.
"Aku sungguh terkejut dengan kejadian tadi.." Tapi tampaknya Intan tidak terpengaruh akan pengabaian Alex. Dia butuh pengalihan setelah dengan tragis ditinggalkan suami demi istri tua.
"Kira-kira dimana mereka sekarang, ponsel Daniel sama sekali tidak aktif. Aku tidak bisa menghubunginya" Intan terus saja berguman panik karena sesungguhnya dia bingung dan takut, tidak tahu harus berbuat apa.
"Apakah kau mengenal perempuan tadi?" Ragu-ragu ditatapnya wajah Alex
"hmmm.." pria itu hanya menggumankan jawabannya. Meskipun demikian, Intan sepertinya mendapatkan angin segar.
"Bisakah kau menghubungi perempuan tadi. Kalian nampaknya sudah saling mengenal. Aku.. mau tau ummm kira-kira mereka sedang berada dimana?" Intan tampaknya masih punya malu dengan tidak terang-terangan menanyakan keberadaan Daniel. Namun tidak demikian dengan Alex yang jengah dengan hubungan terlarang wanita di sebelahnya.
"Kau ingin tau keberadaan mereka atau hanya ingin tau keberadaan Daniel saja? Bukankah Naomi adalah sainganmu, untuk apa kau tau keberadaannya?" Sepertinya Alex tidak bisa lagi untuk tidak bersikap ketus pada wanita ini.
Dia memang suka berkompetisi, tapi sungguh tidak menyukai cara-cara curang seperti berselingkuh. Masih banyak cara lain yang lebih terhormat dibanding dengan mengkhianati pasangan. Meskipun rasanya prinsip itu menjadi absurd karena saat ini dia dengan bangga memantapkan diri untuk merebut wanita bersuami.
Intan yang tidak siap dengan tudingan Alex mengkerut ketakutan dan akhirnya memilih untuk bungkam. Pria itu sendiri tidak ambil pusing dengan sikap Intan saat ini. Sungguh dia tidak peduli.
"Dimana aku akan menurunkanmu?" Alex masih acuh saja dan tetap fokus berkendara.
"Bisakah kau mengantarkanku ke apartemenku? Tidak jauh dari sini hanya tinggal beberapa blok lagi" Intan menyebutkan alamat lengkapnya dan tidak ada sahutan dari Alex. Tapi dari arah kendaraan melaju saat ini, sudah di pastikan pria itu akan mengantarkannya sampai ke tujuan.
"Entah permainan apa yang kalian jalankan saat ini.." Alex berbisik kecil untuk dirinya sendiri, tapi bisikan itu terdengar oleh Intan. Seketika perasaan bersalah merayapi hatinya. Bagaimanapun dia juga seorang perempuan yang masih punya hati. Meskipun secara sadar dia menyakiti wanita lain, perasaan menyesal pasti ada.
Tak dipungkirinya tadi setelah melihat wanita itu dia amat sangat merasa kehilangan rasa percaya diri. Bagaimana tidak, perempuan itu memang seperti apa yang dijabarkan Alex tadi. Perempuan cantik lemah lembut, namun gurat ketegasan tercatut jelas di wajahnya. Kematangan dan kemandirian terpantul sedemikian hebat membuat Intan menjadi ciut. Intan memang masih muda, tapi aura kedewasaan dan perawakan perempuan tadi bisa membuat kelebihannya itu menjadi tak berguna. Tadinya dia berfikir bahwa Daniel mungkin terpukau oleh kecantikannya karena itulah yang bisa dia andalkan saat ini. Tapi melihat istrinya tadi, lagi-lagi dia harus mengaku kalah.
Intan tidak menyadari keterikatan Daniel padanya bukan hanya karena paksaan orangtua, tapi ego pria itu yang menganggap dirinya lebih tinggi dari Naomi. Doktrin yang tertanam di pada Daniel adalah perempuan yang harus selalu menundukkan kepala dan selalu menyetujui apapun kemauan suaminya. Sehingga kesuksesan Naomi menjadi semacam duri dalam daging untuk egonya. Dia merasa dikalahkan disaat seharusnya dialah yang menjadi yang terhebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Relationship
RomanceSaat orangtua menjadi pihak ketiga dalam sebuah rumah tangga....