"Selamat pagi Bu Naomi..."
Mila tergesa mengikuti langkah kaki Naomi begitu bosnya itu memasuki ruangannya. Mila menekan dalam rasa penasaran yang berkecamuk di kepalanya melihat penampilan Naomi yang sedikit kelelahan. Belum lagi kehadiran Naomi yang nyaris saja terlambat pagi ini. Hal yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Namun saat Naomi tidak sengaja mengibaskan rambutnya, nampaklah tanda yang telah disematkan Daniel ke leher istrinya itu.
Mila langsung mengulum senyum sambil menundukkan wajahnya agar tidak tertangkap Naomi. Atasannya itu kelihatan tidak sadar akan tanda yang sangat jelas terlihat.
"Pagi Mila.., pagi ini saya minta siapkan report performa return kuartal empat sekalian bikinin chartnya ya"
Rupanya penampilan atasannya yang terlihat lelah sama sekali tidak mengganggu kinerjanya. Wajar saja, kan sudah mendapatkan berlimpah kasih sayang dari suaminya. Wajah Mila bersemu merah membayangkan fikiran liarnya.
"Ada beberapa perusahaan yang saya cek memiliki record yang bagus dan profit mereka semakin tinggi. Kamu coba list datanya dan masukkan ke daftar klien prioritas. Terus untuk perusahaan yang lebih dua kali melakukan pembayaran setelah overdue langsung masukkan ke daftar blacklist"
Naomi melanjutkan arahannya setelah duduk di kursi kerjanya. Matanya menatap lurus ke arah Mila yang sibuk mengetik instruksi pada tabletnya. Untungnya tadi Mila segera mengendalikan dirinya dan tidak terlihat konyol di depan Naomi.
*Overdue adalah istilah yang biasa digunakan saat piutang yang belum dibayarkan sudah melewati tenggat waktu
"Itu saja, kamu selesaikan dulu. Apa saya ada meeting hari ini"
Naomi bertanya berharap dia tidak memiliki janji apapun sehingga dirinya tidak perlu repot keluar ruangannya. Tubuhnya masih teramat lelah oleh ulah suaminya.
"Hari ini seharusnya tidak ada meeting bu, tapi tadi sekertaris Pak Bagas berpesan kalau Bapak mau bertemudengan ibu pukul 10.00 ini. Ada hal yang ingin di bahas."
Naomi menghela nafas berat mendengarnya. Biasanya kalau atasannya itu mendadak ingin membicarakan sesuatu yang penting, pasti Naomi akan dilimpahi tugas berat. Saat ini dirinya begitu lelah, dia menginginkan istirahat sejenak. Tapi dia tetap harus profesional demi tanggungjawab.
"Noted, sekarang tolong bawain saya makanan yang paling cepat dan paling mudah yang bisa kamu dapat. Saya lapar dan belum sarapan"
Lebih baik dirinya segera mensuplai asupannya sebelum menghadapi hari yang berat. Sengaja dia menjelaskan dirinya kelaparan agar Mila bisa secepatnya memenuhi pesanannya.
"Siap ibu, saya permisi dulu"
Mila melangkah cepat demi mendengar permintaan Naomi. Tak bisa dia tutupi senyum konyolnya. Ya ampun, Ibu Naomi sampai melewatkan sarapannya. Sungguh suaminya sangat liar. Mila sangat iri melihatnya.
Mila ingin bernasib sama seperti Naomi. Saat Mila sudah menutup pintu, Naomi menghempaskan punggungnya ke sandaran kursi. Dipandangnya beberapa dokumen yang bertumpuk di mejanya. Dia tidak ingin memaksakan diri mengerjakan dokumen itu dengan kondisinya yang lelah dan perutnya lapar.
Untuk meminum kopi juga enggan karena akan memicu asam lambungnya yang belum terisi makanan. Jika dia sakit, akan banyak pekerjaannya yang terbengkalai. Jadi untuk saat ini lebih baik dia tidur sebentar sambil menunggu Mila menyiapkan makanan. Dan saat menghadapi Pak Bagas nanti, dirinya sudah kembali prima.
----
Naomi mengetuk pelan pintu ruangan Bapak Bagas. Setelah istirahat selama lima belas menit dan mengisi perutnya, Naomi mulai sibuk bekerja memeriksa dokumen dan saat ini akan membahas sesuatu yang penting menurut atasannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Relationship
RomanceSaat orangtua menjadi pihak ketiga dalam sebuah rumah tangga....