Bab 48

1K 73 1
                                    

Daniel melangkah pelan memasuki rumah yang tampak lengang. Namun dari kondisi ruangan dimana lampu sudah menyala dia yakin Naomi sudah berada di rumah. Bingung harus memulai untuk mengurai masalah, Daniel melangkahkan kakinya ke arah dapur untuk mengatur strategi.

Naomi yang bergelung dalam selimut masih bisa mendengar kehadiran suaminya. Tapi rasa sakit hati membuatnya bertahan dan memilih untuk berpura-pura tidur. Dia semakin waspada saat mendengar langkah kaki yang kian mendekat. Namun beberapa saat menunggu langkah itu tidak juga sampai, malah berhenti beberapa meter di depan pintu. Sayup-sayup terdengar suara Daniel berbicara, sepertinya dia sedang ada dalam panggilan telepon.

"Aku baik-baik saja, kau sudah sampai kan?" Naomi masih bisa mendengar suara pria itu.

"Maafkan aku.., kuharap kau mau bersabar. Aku akan mengurusnya.., kau tenang saja ya.." Daniel membujuk seseorang di seberang sana. Naomi penasaran dengan siapa pria itu bertelpon. Rasanya nada yang digunakan terlalu lembut untuk komunikasi dalam pekerjaan. Pun terasa janggal bila digunakan untuk berbicara dengan sesama pria. Sudah pasti di seberang sana perempuan, tapi siapa..?

"Iya.., aku akan meluangkan waktu untukmu. Besok ya.." Hati Naomi langsung kebas. Itu bukan jenis percakapan biasa. Sulit untuk berfikir positif dalam menilai tingkah suaminya saat ini. Rentetan peristiwa ini dan asumsi yang bergerak liar di kepalanya, segera saja membangkitkan rasa waspada dalam dirinya. Untuk saat ini dia lebih baik mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan terburuk.

Lalu langkah itu akhirnya masuk ke dalam kamar. Sayangnya karena pura-pura tidur, Naomi tidak bisa melihat seberkas senyum menghiasi wajah Daniel. Entah pria itu punya berapa kepribadian, tadi saat tiba di rumah ini perasaannya begitu gamang. Tapi hanya sebuah panggilan dari Intan dia langsung bertingkah seperti bocah labil yang kasmaran. Dan sekarang setelah melihat Naomi di pembaringan, perasaan rindu juga menghinggapinya.

Menarik nafas dalam, Daniel mendekat untuk menelisik wajah Naomi. Bekas tamparan itu sudah membiru hingga sampai ke sudut matanya. Daniel sungguh menyesal. Di usapnya rambut Naomi, namun seketika perempuan itu langsung menjauh. Hati Daniel menjadi perih.

"Kau sudah makan malam? Aku membawa nasi goreng kesukaanmu..," Daniel berusaha mendekat dan kembali membelai rambut Naomi. Sementara perempuan itu menggeserkan tubuhnya untuk kembali menjauh. Hati Daniel kacau dengan penolakan itu. Pria itu bergerak naik ke tempat tidur untuk meraih Naomi, namun perempuan itu secara refleks bangkit berdiri. Meninggalkan Daniel yang tidak sempat mengejarnya. Naomi dengan cepat masuk ke dalam kamar lain dan menutup pintu rapat. Sama sekali tidak mau melakukan kontak apapun dengan Daniel. Dia masih marah, sungguh sangat marah.

Sementara Daniel yang ditinggalkan merasakan kehampaan dalam jiwanya. Dia terdiam cukup lama merasakan jantungnya yang berdenyut nyeri. Naomi belahan jiwanya, dia tidak mau di tinggalkan wanitanya.


--------

Beberapa hari berlalu dan hubungan panas dingin diantara keduanya masih berlangsung. Naomi memilih berangkat lebih pagi, pulang lebih cepat dan langsung mengunci kamar. Menutup kesempatan suaminya untuk mendekat. Tapi begitupun, dia kadang masih bisa mendengar suara Daniel yang sedang melakukan panggilan telpon. Sama seperti tempo hari, nada suaranya teramat lembut. Kecurigaan Naomi semakin besar.

Sementara itu meskipun Daniel memiliki pengalihan lain dari situasi ini, dia tetap merasakan kekosongan dalam jiwanya. Lebih seminggu Naomi mengacuhkannya, pria itu malah semakin banyak menghabiskan waktunya bersama Intan yang tentu saja sudah ditempatkannya di apartemen beberapa hari setelah Intan datang ke kota ini. Namun kehadiran wanita itu tak cukup membantu memperbaiki hatinya yang kesepian.

Kalau begini Daniel sungguh pusing. Tak bisakah perempuan itu berdamai dan kembali ke sisinya. Jika Naomi dalam mode tidak marah, dia tentu bisa tenang dalam sedikit bermain dengan Intan.

Toxic RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang