04 (+visual)

1.2K 64 4
                                    

Hari ini, hari dimana Vanessa harus pergi meninggalkan Nek Surti, Vanessa yang ingin mengejar impiannya menjadi seorang atlet terbaik pun telah terjawab.

Awalnya Vanessa merasa tidak yakin bisa ikut tim badminton seserius ini, apalagi dengan usia Vanessa yang sudah masuk 17 tahun. Karena kebanyakan dari para atlet lainnya mereka sudah memasuki dunia Badminton sejak kecil.

Tapi semua ketidak yakinan itu di buang jauh jauh oleh Nek Surti, Nek surti yang selalu memberi Vanessa semangat agar tetep harus berjuang.

Sesampainya Vanessa di Jakarta vanessa bingung apa yang harus ia lakukan, dan bagaimana jika ia bertemu dengan laki laki yang selalu menghantuinya.

Vanessa di arahkan oleh seorang pegawai di sana.

"Ini kamarnya dan ini kunci kamarnya, selamat beristirahat dan tetap semangat" Ucap pegawai tersebut

"Terima Kasih" Ucap Vanessa lalu mengambil kunci kamar tersebut

Vanessa membuka pintu kamar tersebut, KAMAR 110. Kamar ini akan menjadi tempat tinggalnya sekarang, Vanessa memasuki ruang tersebut dengan pikiran "bagaimana jika aku bertemu dengannya?"

 Kamar ini akan menjadi tempat tinggalnya sekarang, Vanessa memasuki ruang tersebut dengan pikiran "bagaimana jika aku bertemu dengannya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aku bisa gila jika aku terus bertemu dengannya" Gumam Vanessa

Vanessa manaruh barang barangnya dan menatanya dengan rapih, lalu Vanessa membaringkan diri di kasur empuk yang sekarang akan menjadi miliknya.

Vanessa menarik nafas "aku masih tidak percaya dengan ini semua"

"Apa ini semua mimpi? Tapi jika ini semua mimpi, tolong jangan bangunkan ku sekarang"

Seminggu sudah Vanessa berada di Asrama The Legenda, tapi Vanessa masih belum bertemu dengan lelaki yang selalu ia impikan. Vanessa merasa sedih karena tidak bisa bertemu dengannya tapi Vanessa harus semangat agar bisa mewujudkan impiannya menjadi atlet terbaik.

Selepas latihan Vanessa berjalan menuju kamarnya, ketika di lorong perjalanan menuju kamar Vanessa tidak sengaja menabrak seseorang, Vanessa terjatuh ketika tertabrak dengan orang tersebut.

Selepas latihan Vanessa berjalan menuju kamarnya, ketika di lorong perjalanan menuju kamar Vanessa tidak sengaja menabrak seseorang, Vanessa terjatuh ketika tertabrak dengan orang tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"aaww" Teriak Vanessa yang terduduk di lantai karna terjatuh

"kalo jalan liat liat!" Ucap seseorang dengan nada sedikit kasar

"ko jadi gue yang salah!" Ucap Vanessa tidak mau kalah

"kan elu yang nabrak gue" lanjutnya, Vanessa masih menundukan kepalanya membereskan barang bawaanya yang terjatuh

"lu juga nabrak gua" Ucap seseorang dengan nyolot

"tapi kan disini gua yg lu tabrak! Gua korbannya bukan lo!" Balas Vanessa yang tak kalah nyolot

"gua korbannya bukan lo" Teriak seseorang nyolot

"lah ko lu malah nyolot si, bukannya minta maaf ke, bantuin ke, ini malah marah marah" Ucap Vanessa

"cih, lu yang salah ko" ucap seseorang itu

"enak aja gua yang salah, lo tu yang salah buk-" Ucapan Vanessa terputus ketika Vanessa sudah berhasil mebereskan barang yang terjatuh dan melihat siapa orang yang nabrak dirinya.

"k-kan g-gu-e" Lanjut Vanessa terpatah patah

Seseorang itu menaikan alisnnya "apa lo" Teriak seseorang itu

Vanessa mematung tidak percaya dengan apa yang dia lihat, orang yang selama ini ia impikan, orang yang selama ini hadir di pikirannya dan mimpinya, dan orang yang selama ini menjadi haluannya ada di depan matanya.

"k-ke kevin" Ucap Vanessa terbata bata

Dahi Kevin mengerut mengisyaratkan bahwa ia bertanya why?

Ya....Seseorang yang selalu Vanessa tangisi, orang yang selalu Vanessa mimpikan adalah KEVIN SANJAYA SUKAMULJO, seorang atlet ternama yang memiliki penggemar ribuan bahkan miliyaran kini ada di hadapannya.

Perasaan Vanessa tidak karuan antara kesal bercampur marah, senang, bahagia, dan sedih bercampur menjadi satu.

"Heh!" Bentak Kevin yang melihat Vanessa melamun dengan mulut terbuka di hadapan Kevin

Vanessa terkejut dan sedikit melompat.

"maaf" sepatah kata keluar dari bibir Vanessa lalu pergi meninggalkan Kevin yang terkejut mendengar kata Maaf dari Vanessa

Kevin yang tersadar dari lamunannya segera membalikan badan dan melihat kepergian Vanessa yang kemudian tak terlihat.

"dia kenapa?"

"tadi marah marah, tiba tiba minta maaf?" Gumam Kevin

"ah, apaan si bodo amat gua ga peduli" Ucap kevin lalu pergi meninggalkan tempat itu

Vanessa sampai di depan pintu KAMAR 110 lalu membuka pintu dan menutupnya kembali tidak lupa mengunci pintunya.

"Ini bukan mimpi kan?"

"A-aku"

"Aku bertemu dengan nya?"

"haduh jantungku berdetak tidak karuan" Ucap Vanessa yang lalu memegang dadanya dan duduk melemas di balik pintu.

"Sial! Kenapa aku harus bertemu dia dengan cara seperti ini"

"Kenapa ngga yang romantis dikit kek gtu" Vanessa menarik nafas dalam dalam.

~visual Kevin (@kevin_sanjaya)

~visual Vanessa (@pinkkk_opat)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~visual Vanessa (@pinkkk_opat)

~visual Vanessa (@pinkkk_opat)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Like a DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang