Selamat membaca♡
•
•
•Sebulan kemudian, Vanessa masih menganggap bahwa Kevin menerima penawaran dari Laras saat itu. Selama sebulan ini ia tidak memberikan perhatian lebih pada Kevin, ia tidak lagi memberikan sekotak makanan, air mineral setelah latihan, dan bahkan bersikap cuek dan tidak peduli pada Kevin.
Suatu ketika semua para atlet selesai berlatih dan kembali ke kamarnya. Namun Vanessa tidak kembali ke kamar melainkan ia pergi ke taman yang tak jauh dari kamarnya.
Kevin yang melihat Vanessa berjalan seorang diri menuju taman pun mengikutinya secara diam diam.
Vanessa menghela nafas "Gue capek harus pura pura kuat" Gumam Vanessa pelan namun terdengar oleh Kevin
"Gue sayang sama lo, tapi gue ga berhak buat larang lo suka sama orang lain"
"Orang yang selama ini gue harepin sekarang resmi menjadi kekasih wanita lain"
"Semua usaha gue gada artinya di mata lo" Secara tidak diinginkan air matanya berhasil mengalir membasahi pipi lembut miliknya
"Nangis?" Batin Kevin yang melihat air mata Vanessa menetes dari matanya
"Siapa orang yang dia maksud?"
"Dia menyukai orang lain?"
"Jika iya, Kenapa dia perhatian sama gue? Kenapa dia ngasih harapan ke gue seakan dia menginginkan gue" Sambung Kevin
Tak lama seseorang datang menghampiri Vanessa yang sedang bersedih, seseorang tersebut yang tak lain adalah Langit.
"Hei, are you okey?" Tanya Langit yang sudah berada di hadapan Vanessa
Vanessa menundukkan kepalanya dan menghapus air matanya secepat mungkin, agar tidak ada yang mengetahui jika ia menangis.
"gua gapapa" Jawab Vanessa
Langit mendudukkan dirinya di sebelah Vanessa, kemudian menarik Vanessa agar berada di dalam pelukkannya.
"Lo bisa ngeluarin air mata lo sekarang, ga akan ada orang yang liat lo nangis" Ucap Langit yang membelai lembut rambut Vanessa
Vanessa mengeluarkan air matanya di dalam pelukkan Langit, ia menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Langit. Tanpa sadar Vanessa menangis sejadi jadinya dan membuat baju Langit basah Karena tangisan Vanessa.
Di sisi lain, Kevin yang melihat itu pun geram dan merasa tidak suka jika Vanessa dekat dengan Langit. Hati Kevin mulai memanas seperti sedang terbakar api cemburu. Entah siapa yang ada dalam diri Kevin ia benar benar sangat marah melihat kejadian itu.
Kevin pergi meninggalkan tempat dengan perasaan marah dan hati yang terbakar api cemburu.
"Kenapa vin" Tanya Marcus yang tiba tiba melihat Kevin datang menghampirinya dengan muka menahan amarahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Like a Dream
FanficMenceritakan penggemar yang terobsesi pada idolanya hingga ia tak sadar apa yang ia lakukkan dapat membahayakan dirinya sendiri. Lanjut baca aja deh ya:))