Acara joging selesai dan dilanjut dengan latihan push-up dan yang lainnya. Vaness sampai di tempat dengan rasa sakit yang ia tahan sepanjang perjalanan.
"Lo beneran gapapa?" Tanya Rere yang juga baru sampai di tempat
"Ah, iya ga apa apa ko" Jawab Vanessa
"Itu lukanya parah loh diobatin dulu yu nanti infeksi" Ajak Rere
"Ngga usah, ga apa apa ko" Tolak Vanessa
"Kalo di kasih tau gaush ngeyel" Ucap Kevin dengan nada yang mengesalkan, Kevin yang mendengar perbincangan Vanessa dan Rere berkata tanpa membalikan badan.
Vanessa dan Rere yang mendegar ucapan Kevin merasa terkejut, karena tadi Kevin yang bilang bahwa Vanessa LEMAH.
"hffuuhtt" Tarik nafas Vanessa
Vanessa tetap tidak mau di obati karena halnya Vanessa takut dengan darah dan tidak ingin melihat luka itu.
Waktu berlalu kini Vanessa dan yang lainnya sedang bermain skipping.
"Sakit juga kalo di bawa loncat" Gumam Vanessa
"Ga, lo ga boleh lemah Vanes"
"Lo pasti bisa, pasti!"
"Tapi ini bener bener sakit, ga kuat rasanya untuk di tahan"
Bbrruuggghh! Vanessa terjatuh melemas tepat di hadapan Kevin dan Di samping Rere.
"Lo kenapa?" Tanya Rere yang spontan langsung menghampiri Vanessa
"Ga apa apa cuma sedikit ngilu" Jawab Vanessa
"Yaudh yu minggir dulu kita obatin luka lo dulu" Ucap Rere
"Ngga, gue ga apa apa" Jawab Vanessa yang langsung berdiri dan melanjutkan skipingannya
"Kalo ga kuat gaush di paksa ya" Ucap Rere
Mereka melanjutkan latihannya, Kevin yang melihat kejadian itu hanya diam memerhatikan dan terus lanjut berskiping.
Kini waktu latihan mereka sudah selesai, saatnya istirahat untuk melanjutkan latihan mereka di sore hari nanti.
Vanessa pergi ke arah kamarnya seorang diri dengan jalan pincang.
"Sakit banget lagi" Ucap Vanessa
"Rasanya ga sanggup untuk lanjutin perjalanan ini"
"Ngga Vanes, ngga lo harus kuat!"
"Lo ngga boleh lemah!" Ucap Vanessa kemudian melanjutkan perjalanannya
Vanessa merasa bahwa kakinya sudah tidak mampu lagi untuk menopang badannya apalagi berjalan, dan.....
Bbrruugggh! Vanessa terjatuh di lorong perempatan kamar barisan A
Seseorang yang melihat Vanessa terjatuh bergegas untuk menolongnya, ia berlalri dan diikuti oleh kedua teman yang bersamanya.
"Lo gapapa?" Tanya Seseorang itu
"Iya ga apa apa" Jawab Vanessa
"Sini gua bantu" Seseorang itu lalu membantu Vanessa berdiri
"R-ri rian" Ucap Vanessa terbata bata ketika ia melihat orang yang membantunya itu adalah Rian
Muhammad Rian Ardianto, senior badminton di tempat Vanessa berada.
"gapapa?" Tanya Rian
"ga apa apa ko, makasi ya" Jawab Vanessa
Mata Vanessa terbuka lebar ketika kedua teman yang bersama Rian datang mengahampiri Rian dan Vanessa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like a Dream
FanfictionMenceritakan penggemar yang terobsesi pada idolanya hingga ia tak sadar apa yang ia lakukkan dapat membahayakan dirinya sendiri. Lanjut baca aja deh ya:))