07 (+visual)

756 47 4
                                    

Tidak tau apa yang ada di dalam pikiran Vanessa hingga Vanessa tertinggal jauh oleh lawannya. Mungkin ia merasa gugup, atau bahkan merasa nyeri yang ada di bagian kakinya.

"Semangat! Ayo kejar" Ucap salah satu orang yang berada di tribun yang tak lain adalah Rian

Vanessa yang mendengar teriakan semangat dari Rian pun tersenyum lebar dan semakin bersemangat.

"Lo bisa!" Teriak seseorang lainnya dari tribun, ya...itu Kevin.

Vanessa terkejut ketika mendengar Kevin menyemangati dirinya, senyumnya terus mengembang di wajah menggemaskan Vanessa. Rasa semangat Vanessa pun mulai menaik dan rasa sakit yang ia rasakan pun menghilang.

Tak lama dari itu ke-6 temannya yg bertanding sudah selesai dengan pemenang (Citra, Rere, dan Putri) kini mereka semua menunggu hasil dari pertandingan Laras vs Vanessa.

Skors sementara Laras vs Vanessa 20 - 19. Vanessa berhasil mengejar ketertinggalan itu dengan bantuan semangat dari Rian dan juga Kevin.

Pertandingan masih berlanjut dan....

"wow gua menang, masuk itu" Ucap Laras

"Jelas jelas itu di luar garis" Jawab Vanessa

"Apaan si, tu ada wasit! Jelas kan" Bentak Laras

"Ga adil kalo gini, jelas jelas di luar garis ko" Bantah Vanessa

"Tanya aja yang lain di luar apa di dalam" Kata Vanessa

Seketika penonton berteriak di dalam.

Rasa sakit yang ada di kakinya kini tidak terasa sama sekali, hanya rasa sakit yang ada di dalam dadanya yang terasa.

Vanessa tertunduk dan pasrah dengan semua ini, ia harus mengakui kekalahan yang bukan kesalahan dia, ia merasa ini ga adil.

Vanessa meneteskan air matanya dan menghapusnya secepat mungkin agar tidak ada yang melihatnya. Ia kecewa dengan pertandingan ini, ia benar benar kecewa pada dirinya sendiri. Vanesaa berbalik badan dan hendak meninggalkan lapangan, selangkah demi selangkah ia berjalan keluar lapangan.

"Tunggu!" Ucap seseorang

Semua mata tertuju pada orang tersebut, orang yang berada di tribun, orang yang memberi Vanessa semangat tadi, KEVIN SANJAYA SUKAMULJO.

"Bola itu jatuh di luar garis" Katanya

"What? Jelas jelas di dalam ko, yang lain juga bilang gitu" Ucap Laras tidak terima

Kevin turun dari tribun menuju tempat wasit berada. Vanessa yang mendegar hal tersebut membalikkan badan dan melongo tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Seorang Kevin membelanya?

"Apa ini?"

"Ada apa ini?"

"Kenapa dia tiba tiba baik padaku?"

"Apa aku ga salah liat?" Gumam Vanessa dalam hati

Vanessa berjalan menuju tempat wasit dan memerhatikan apa yang akan jadi pembelaan Kevin terhadap wasit.

"Lihat ini" Ucap Kevin yang mengulurkan handphonenya yang berada di tangan kanannya.

Sebuah video terputar, video ketika Laras dan Vanessa bertanding. Dalam Video tersebut jelas bahwa shuttlecock jatuh di luar garis yang berarti menandakan poin untuk Vanessa dan bukan untuk Laras.

Betapa bahagiannya Vanessa ketika melihat itu, dan ia juga tidak percaya atas pembelaan Kevin tadi. Wasit pun mengulang pertandingan dan mengubah skors menjadi 20 - 20.

Mereka melanjutkan pertandingan, dan tak lama kemudian skor berubah menjadi 20 - 21 karena kesalahan Laras sendiri yang terlalu emosi dan membuat shuttlecock tidak melewati net dan malah menyangkut di net.

Like a DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang