Cahaya masuk melalui jendela membangunkan Asborn yang tertidur.
Dia melihat jam dan itu menunjukkan pukul 06:30.
Sudah waktunya untuk pergi sekolah jadi dia turun ke bawah dan mandi.Langit cerah burung berterbangan dengan bebasnya.
Ini seperti mimpi, dulu saat dia masih menjadi Rulers pemandangan ini sangatlah jarang.
Setiap hari apa yang dia lihat adalah tentara perak yang menunggu perintah tuannya untuk berperang.Teriakan prajurit yang gugur masih terdengar di telinganya.
Berjalan mengikuti peta akhirnya Asborn sampai di akademi kuoh.
Sekolah khusus perempuan itu dulu sampai pemerintah menjadikan Akademi campuran.Rasio perempuan lebih tinggi dari laki laki itu wajar karena banyak orang yang belum tahu bahwa akademi ini sudah di buka untuk laki laki.
"Hmmn?. sekarang di mana tempat Osas atau apa lah itu"
Asborn berdiri di depan pagar membuatnya di Padang oleh siswa yang lewat.
Sampai seorang gadis berkacamata datang."Oh kau pasti murid baru itu, aku Sona shitori ketua OSIS di Akademi ini"
Dia mengulurkan tangannya untuk berjabat dan Asborn menangapi.
"Benarkah, aku Asborn murid baru aku masih tidak tahu tentang akademi ini apa kau bisa mengantarku berkeliling?"
Asborn bertanya, dan Sona tentu menyetujuinya karena itu juga termasuk pekerjaan osisnya.
Jadi dia mengikuti sona dari belakang sambil mendengarkan setiap kata yang dia ucapkan.
Hingga sesuatu menarik perhatian Asborn itu adalah Bangunan tua yang terletak cukup jauh dari gedung sekolah.Dari semua tempat, mana paling kental terjadi di bangunan tua itu dan ruang OSIS.
Asborn tahu Sona bukan manusia, dia bisa melihat sayap iblis di punggung Sona.
Tapi Asborn tidak bertanya dan tetap diam."Dan ini kelas mu sekarang"
Di atas pintu tertulis 2-B
"Terima kasih telah mengantarku"
Asborn membalas dengan senyum dan sona balas tersenyum.
Setelah urusannya selesai dia pergi.
Asborn mengetuk pintu, tidak lama setelahnya seorang guru membuka pintu."Aku Asborn murid pindahan"
Perkenalan Asborn begitu singkat, tidak ada yang berbicara mereka terdiam.
Keheningan itu berlalu dengan singkat sampai"Tampan"
"Apa kamu sudah punya pacar"
"Dimana kamu tinggal?"
Banyak siswi yang bertanya, membuat kelas menjadi ribut.
Sementara para laki laki menjadi jengkel karena banyaknya perhatian yang mereka beri."Dasar orang tampan"
Guru menenangkan murid yang ribut dan menyuruh Asborn untuk duduk di sebelah Issei.
Dia memiliki perawakan yang kebanyakan orang punya dengan tinggi tubuh 170 cm, rambut berwarna coklat dan mata coklat.
Tidak ada yang spesial tentangnya dia terkenal karena kemesumannya membuat dia sulit memiliki pacar.
Itu lah yang murid lain kira tapi Asborn tahu dia bukan orang biasa.
Mana bisa terlihat dari dalam tubuhnya dan juga sayap iblis.'Berapa banyak iblis yang ada di sini benar benar mengesankan'
Asborn terkesan bagaimana mereka bisa berbaur dengan manusia tanpa ketahuan selama ini.
"Aku Asborn mulai sekarang tolong bantuannya"
"Ah te-tentu"
Mereka berjabat tangan, sesuatu aneh terjadi Asborn bisa merasakan ada sesuatu yang aneh di tangannya.
Seperti kekuatan tersembunyi menunggu untuk bangkit.Setelah itu pelajaran di mulai, tidak ada masalah dengan belajar.
Ini mudah karena igris membantunya dalam belajar.Igris sangat pintar karena dia dulunya juga seorang manusia sampai Asborn membangkitkannya.
Waktu istirahat berlangsung dan segera Asborn di gerumuni oleh perempuan yang mengajaknya untuk makan siang bersama.
"Sial aku yang seharusnya di sana!"
"Dasar orang tampan bangsat!"
Sementara para laki laki merasa iri tak terkecuali Issei yang duduk di sebelahnya.
1 Minggu berlalu
Ini sudah memasuki hari ke 17 semenjak dia turun di sini.
Tidak ada yang terjadi dalam rentan waktu tersebut.
Dia membagi 10 ribu shadow soldier menjadi 10 kelompok.
Tugas mereka untuk mencari informasi tentang iblis dan yang lainnya.Asborn dan azazil juga menjadi lebih akrab, dia sering mengunjungi Asborn atau lebih tepatnya mengawasinya jika Asborn melakukan sesuatu yang aneh.
Shadow soldier yang Asborn sebar mulai memberi informasi salah satu nya.
Evil piece juga dikenal sebagai Potongan Iblis, adalah satu set 15 bidak catur yang diberikan kepada Iblis Kelas Tinggi untuk meningkatkan peringkat mereka dengan mereinkarnasi makhluk lain menjadi Iblis.
Dan lain sebagainya.Informasi terus mengalir, malaikat jatuh, iblis,malaikat, dan perang besar antara 3 kubu.
"Tidak peduli dunia mana itu dewa selalu saja mati di tangan ciptaannya sungguh ironis"
Menghela nafas lelah dia melihat ke arah jam itu menunjukkan pukul 20:00.
Sangat membosankan dia kira hidup damai akan menyenangkan tapi itu salah.
Sifat alami monarch masih melekat di dalam diri Asborn.
Sifat ingin menghancurkan dan bertarung.Dia berdiri dari sofa dan berjalan jalan di taman tempat pertama kali dia datang.
Taman sudah diperbaiki dengan kemampuan penciptaan.Saat sedang berjalan Asborn berpapasan dengan seseorang yang dia kenal.
"Yo azazil di sini kami rupanya"
Azazil yang sedang memancing memandang Asborn dan tertawa.
"Hahaha"
"Kenapa kamu tertawa?"
Asborn bingung, tidak ada yang salah dengannya jadi kenapa dia tiba tiba tertawa seperti orang gila.
Mengabaikan hal itu dia duduk di sebelah azazil.
Entah kenapa ini seperti Dejavu.
Asborn mengingat sedikit dan mulai tertawa seperti azazil."Bagaimana sekolahnya menyenangkan?"
"Yah sedikit"
"Hei kenapa wajahmu seperti itu? apa kau baru saja di tolak, hahahah"
"Tidak bukan itu bodoh ini sesuatu yang lain"
"Yang lain, apa itu?"
"Nafsu, aku benar benar tidak bisa menahannya lagi"
Nafsu untuk bertarung benar benar menyusahkan.
Azazil bingung nafsu apa yang dia maksud.
Berpikir sebentar azazil mengerti."Ah lihat di sana ada perempuan limpahkan nafsumu padanya"
Dia menunjuk ke sudut taman di sana seorang perempuan awal 20 duduk sambil membaca buku.
Asborn memandang azazil dengan tatapan tercengang."Kau gila bukan nafsu itu yang kumaksud akhrr lupakan saja!"
Merasa jengkel dia berdiri dan ingin pulang namun seseorang datang dari portal itu vali.
Dia berdiri di depan mereka berdua dan Asborn kembali duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sovereign Of Death
ActionAsborn yang sudah tidak memiliki tujuan bingung harus bagaimana. Bellion salah satu pelayan paling setia datang dan mengusulkan untuk pergi dari perang tanpa akhir dan hidup sesukanya tanpa ada yang mengganggu.